Inflasi Terkendali, BI Kaltim Pastikan Stabilitas Harga Tetap Terjaga

Mediaborneo.net, Samarinda –   Stabilitas harga di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menunjukkan performa positif pada November 2025. Meski terjadi kenaikan inflasi bulanan, inflasi tahunan Kaltim tetap lebih rendah dibandingkan angka nasional, menegaskan kuatnya fondasi ekonomi dan efektivitas kebijakan pengendalian harga di daerah.

Berdasarkan data Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kaltim, inflasi bulan November tercatat 0,41 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi berada pada level 2,28 persen (yoy), masih dalam rentang target Bank Indonesia dan lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 2,72 persen  (yoy). Kondisi ini turut dipengaruhi oleh base effect, mengingat inflasi bulan sebelumnya berada pada angka sangat rendah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, menegaskan bahwa kenaikan inflasi bulanan bukanlah ancaman serius terhadap stabilitas harga. Menurutnya, tekanan terutama berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta dari sektor transportasi udara.

“Kenaikan harga di kelompok pangan lebih banyak disebabkan gangguan pasokan akibat anomali cuaca. Distribusi dari daerah sentra juga mengalami hambatan, sehingga mempengaruhi harga di pasar,” ujarnya.

Ia juga menyoroti peningkatan mobilitas masyarakat yang berimbas pada tarif penerbangan.

“Permintaan angkutan udara naik cukup signifikan pada periode ini, dan hal itu mendorong kontribusi inflasi dari kelompok transportasi,” katanya.

Meski demikian, berbagai langkah mitigasi inflasi terus dijalankan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kaltim. Sepanjang November, lebih dari 65 pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) serta penyaluran beras SPHP digelar di berbagai kabupaten/kota untuk menekan gejolak harga komoditas utama.

“Operasi pasar, pasar murah, hingga distribusi pangan strategis terus kami lakukan bersama pemerintah daerah. Ini bagian dari upaya menjaga keterjangkauan harga bagi masyarakat,” ujar Budi Widihartanto.

Di sisi lain, sinergi lintas lembaga dalam pengendalian inflasi kembali mendapat pengakuan nasional. Pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 28 November 2025, Kaltim berhasil meraih empat penghargaan sekaligus, termasuk TPID Provinsi Berkinerja Terbaik dan TP2DD Provinsi Terbaik.

“Penghargaan ini menunjukkan bahwa kerja sama seluruh pihak benar-benar memberikan hasil konkret. Stabilitas harga di Kaltim bukan hanya kerja satu institusi, tetapi hasil kolaborasi penuh seluruh pemangku kepentingan,” tegas Budi.

Menatap ke depan, Bank Indonesia dan TPID Kaltim akan terus memperkuat strategi 4K: ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Budi menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga harus berjalan seimbang.

“Kami akan terus menjaga inflasi tetap rendah dan stabil, sambil mendorong masuknya investasi untuk memperkuat ekonomi daerah. Kaltim harus tetap tumbuh, dan masyarakat harus tetap merasakan harga yang stabil,” tutupnya. (Oen/M Jay)

Share