Mediaborneo.net, Samarinda – Komitmen nyata untuk memperkuat transformasi ekonomi Kalimantan Timur kembali ditunjukkan melalui kolaborasi antara Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Samarinda dan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim). Dalam kegiatan Panel Discussion bertema “Soemitronomics, Gagasan, Langkah, dan Pengaruh Ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo”, kedua lembaga menegaskan pentingnya penguatan sektor ekonomi produktif berbasis riset dan pemikiran strategis nasional.
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid di Universitas Mulawarman ini menjadi titik temu antara pemikiran ekonomi nasional dengan praktik kebijakan di daerah.
Dalam sambutannya, Budi Widihartanto, Kepala BI Kaltim, menyatakan bahwa Kalimantan Timur harus segera beralih dari ketergantungan pada sektor ekstraktif menuju sektor yang lebih inklusif dan produktif.
“Transformasi ekonomi Kalimantan Timur adalah keniscayaan. Kolaborasi kami dengan ISEI Samarinda sejak 2024 telah menghasilkan kajian strategis yang kini menjadi dasar penyusunan RPJMD Kaltim 2025–2029. Soemitronomics memberi landasan filosofi kuat agar transformasi ini berpijak pada kemandirian, keberlanjutan, dan keadilan,” katanya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang penghargaan atas kerja sama tersebut. ISEI Cabang Samarinda secara simbolis memberikan piagam penghargaan kepada KPw BI Kaltim sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Diskusi panel yang melibatkan tokoh nasional dari BPS, Universitas Indonesia, dan Universitas Brawijaya, memperkuat narasi bahwa pembangunan daerah memerlukan kebijakan yang berakar dari pemikiran besar dan dilaksanakan secara kolaboratif.
Dekan FEB Unmul dalam sambutannya menegaskan bahwa kolaborasi strategis seperti ini harus terus dipelihara agar sinergi antara dunia akademik, kebijakan, dan ekonomi riil semakin kuat dalam mewujudkan Kalimantan Timur sebagai motor pertumbuhan baru nasional. (Oen/M Jay)