Kaltim Green, Pionir Ekonomi Hijau dan Pelestarian Lingkungan

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA –   Kalimantan Timur (Kaltim) terus menjadi sorotan dalam pembangunan hijau dan berkelanjutan, berkat Deklarasi Kaltim Green yang dicanangkan sejak 2010.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Harian Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim, Daddy Ruhiyat pada acara konfrensi pers yang dilaksanakan bersama Diskominfo Kaltim, Senin (2/12/2024).

Dia mengatakan, perjalanan panjang provinsi ini dalam menjaga keseimbangan ekonomi dan ekologi telah dirintis jauh sebelum program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF) hadir pada 2015.

Deklarasi Kaltim Green menjadi tonggak awal komitmen Kaltim dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, yang menjadi contoh nasional dan global.

Daddy membeberkan, pada Oktober 2015, Kementerian Kehutanan mengajukan permohonan agar program FCPF-CF dapat dilaksanakan di Kaltim. Program ini bertujuan menekan laju deforestasi, yang sejalan dengan visi Deklarasi Kaltim Green.

“Kaltim siap mendukung program ini karena tujuannya selaras dengan komitmen menjaga lingkungan yang berkelanjutan,” katanya.

Selama lima dekade sebelumnya, Kaltim memanfaatkan sumber daya alam secara masif untuk pembangunan ekonomi. Namun, eksploitasi ini membawa dampak lingkungan yang signifikan, seperti kebakaran hutan besar pada 1978-1979 yang melahap 3,5 juta hektar hutan hujan basah. Bencana ini menjadi sorotan global dan memicu perlunya perubahan kebijakan pembangunan.

Deklarasi Kaltim Green menjadi titik balik penting. Daddy mengungkapkan, komitmen ini bertujuan mendorong pembangunan ekonomi tanpa mengabaikan pelestarian lingkungan.

“Kita ingin semua pihak memahami bahwa pembangunan berkelanjutan adalah cara terbaik untuk melindungi lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,” tandasnya.

Selain itu, masalah seperti banjir berkepanjangan dan kelangkaan air bersih saat musim kemarau juga menjadi pengingat pentingnya pelestarian lingkungan.

“Dengan implementasi pembangunan hijau, Kaltim berupaya menjadi model daerah yang bertanggung jawab secara ekonomi dan ekologi,” katanya.

Kaltim kini menargetkan untuk menjadi teladan pembangunan hijau di tingkat nasional dan internasional. Daddy Ruhiyat optimistis bahwa dengan komitmen kuat dari semua pihak, visi ini dapat terwujud.

“Kita tidak hanya ingin maju secara ekonomi, tetapi juga menjadi model pembangunan yang bertanggung jawab,” pungkasnya. (Adv/Diskominfo Kaltim)

Share