MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Kalimantan Timur berencana mematenkan batik khas dari setiap kabupaten dan kota di wilayahnya.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Ririn Sari Dewi. Langkah ini bertujuan untuk mengapresiasi, melindungi, dan mempromosikan kekayaan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Kalimantan Timur.
Menurut Ririn, setiap kabupaten dan kota di Kaltim, seperti Samarinda, memiliki batik yang mencerminkan keunikan budaya setempat. Contohnya, ada Sarung Samarinda, Batik Beras Basah Putri Maluang, dan Mahakam Batik.
“Kita akan patenkan produk hak cipta mereka di seluruh kabupaten dan kota. Setiap daerah punya batik khas masing-masing,” ujar Ririn, pada awakmmedia di Diskominfo Kaltim belum lama ini.
Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya lokal serta memberikan perlindungan terhadap karya seni yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
Sebagai bagian dari rangkaian acara pelestarian budaya, Dinas Pariwisata juga menyelenggarakan lomba batik untuk mengapresiasi kreativitas para perajin dan pelaku seni batik lokal.
Ririn menambahkan, apresiasi terhadap para pengrajin batik di Kalimantan Timur juga diwujudkan melalui kerja sama dengan 10 desainer lokal. Sebuah fashion show digelar di Hotel Mercure Samarinda untuk memperkenalkan batik khas Kaltim kepada masyarakat luas.
“Acara ini kami adakan untuk menghargai mereka,” jelas Ririn.
Dengan menggandeng desainer lokal, Dinas Pariwisata Kaltim berharap dapat membuka lebih banyak peluang bagi pengrajin batik dan anak-anak SMK yang memiliki bakat dalam bidang fesyen dan desain.
Selain itu, Ririn menyampaikan bahwa karya-karya para desainer muda dari kalangan SMK di Kalimantan Timur menunjukkan potensi yang sangat menjanjikan.
“Kami tidak hanya percaya pada kreativitas mereka, tapi juga berharap karya mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya,” imbuhnya.
Upaya pelestarian dan pengembangan batik ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi budaya lokal yang bernilai tinggi.
Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk desainer dan pelajar, Kalimantan Timur ingin memperkuat identitas budaya melalui hak cipta dan pengakuan atas batik khasnya.
Upaya paten ini diharapkan mampu menjaga keaslian dan orisinalitas setiap motif batik, agar kekayaan budaya ini tidak diambil atau ditiru oleh pihak luar. Langkah ini sekaligus menjadikan Kalimantan Timur sebagai pionir dalam pelestarian batik khas daerah.
Kolaborasi antara pemerintah, desainer, dan generasi muda ini tidak hanya berdampak pada pelestarian budaya, tetapi juga mengembangkan potensi ekonomi kreatif. Dengan paten yang resmi, batik khas Kalimantan Timur bisa menjadi produk unggulan di tingkat nasional hingga internasional.
Diharapkan, upaya ini akan terus berlanjut dan membawa nama Kalimantan Timur sebagai salah satu pusat batik di Indonesia, yang mampu menghadirkan keindahan dan kekayaan budaya lokal kepada dunia. (Adv/Oen/M Jay)