Mediaborneo.net, Samarinda – Dalam rangka membangun kehidupan keagamaan yang harmonis dan inklusif di Kalimantan Timur, Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur (Kemenag Kaltim) menegaskan dua fokus utama di tahun 2025, yakni penguatan moderasi beragama dan pemberdayaan pesantren.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Muhammad Isnani, saat menjadi narasumber dalam acara Media Gathering Kemenag Kaltim yang berlangsung pada Selasa (24/6/2025).
“Kami ingin menghadirkan suasana kehidupan keagamaan yang damai, sejuk, dan saling menghormati antarumat. Karena itu, penguatan moderasi beragama menjadi prioritas kami agar masyarakat tidak mudah terpolarisasi oleh perbedaan,” ungkap Isnani.
Moderasi beragama adalah program nasional Kemenag RI yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman keagamaan yang toleran, adil, dan menghindari sikap ekstrem. Di Kalimantan Timur, program ini dijalankan melalui pelatihan tokoh agama, edukasi masyarakat, hingga kolaborasi dengan berbagai ormas Islam dan keagamaan lintas iman.
“Kami ingin bagaimana masyarakat bisa rukun dalam kebersamaan. Itu hanya bisa terjadi jika semangat toleransi dan saling menghormati terus digalakkan,” lanjut Isnani.
Selain itu, Isnani menyoroti pentingnya peran pesantren dalam mendidik generasi muda yang religius dan berdaya. Kemenag Kaltim berkomitmen untuk mendorong pesantren agar lebih mandiri, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi umat.
Program pemberdayaan pesantren meliputi pelatihan wirausaha santri, digitalisasi pengelolaan pesantren, serta dukungan terhadap unit usaha ekonomi berbasis komunitas pesantren. Isnani menegaskan bahwa pesantren harus menjadi garda depan dalam pembangunan karakter bangsa.
Yang tak kalah penting, Kalimantan Timur akan menjadi tuan rumah Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2025, ajang bergengsi yang melibatkan santri dari seluruh Indonesia dalam kompetisi pemahaman kitab kuning.
“Kami bangga menjadi tuan rumah MQKN 2025. Ini adalah kesempatan besar untuk menunjukkan potensi pesantren Kaltim dan mempererat ukhuwah islamiyah antar-santri,” terang Isnani.
Ia berharap media ikut aktif dalam menginformasikan kegiatan ini kepada masyarakat agar gaung MQKN semakin besar dan menjadi ajang syiar Islam yang menyejukkan.
Isnani menyampaikan harapan agar media terus menjadi mitra strategis dalam menyampaikan informasi-informasi yang benar dan mencerahkan umat.
“Kami di Kemenag Kaltim sangat terbuka untuk bekerja sama. Kami ingin setiap informasi penting bisa diakses publik secara luas dan tidak simpang siur. Maka, kolaborasi dengan media harus diperkuat,” pungkasnya. (Koko/M Jay)