MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Tiga kota di Kaltim mengalami angka kasus kekerasan anak dan perempuan yang cukup tinggi. Yakni, Kota Balikpapan, Samarinda dan Bontang.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda sendiri sudah sejak jauh hari membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti mengatakan, dibentuknya Satgas PPKS di sekolah sangat baik untuk mengantisipasi sejak awal munculnya tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah. Dirinya pun mendukung dan mengapresiasi Pemkot Samarinda dan Disdik Samarinda.
“Di satuan pendidikan adanya Satgas PPKS sangat efektif, karena sudah jelas aturannya. Tugasnya apa sudah jelas, tinggal bagaimana diimplementasikan,” ujarnya.
Dikatakannya, Satgas PPKS harus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi, guna memberikan pemahaman bagi siswa dan orang tua mengenai pencegahan tindak kekerasan, baik yang terjadi di lingkungan sekolah maupun lingkungan di luarnya.
“Kalau dibentuk Satgas tidak jalan, ya percuma juga. Ada kasus maupun tidak ada kasus, mereka harus tetap bekerja, karena mereka harus membuat, melakukan edukasi, sosialisasi murid, orang tua dan masyarakat,” ujarnya.
Dia menambahkan, bukan hanya tugas Satgas PPKS yang harus melakukan sosialisasi dan edukasi. Namun juga perlu dukungan seluruh pihak.
“Baik Pemkot dari seluruh tingkatan, semua bertugas itu, karena semua berbasis masyarakat menangani kekerasan perempuan dan anak. Aturan Perda dan Perwali itu sudah ada,” tandasnya. (Adv/Koko/M Jay)