MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti mengatakan, pihaknya bersama Dinas Pendidikan (Disdik) rutin berkoordinasi setiap bulannya untuk bersama-sama membahas, mengevaluasi berbagai program yang dilaksanakan, khususnya di bidang pendidikan.
“Kami selalu koordinasi dengan Dinas Pendidikan, hampir setiap bulan,” ujarnya.
Komunikasi dan koordinasi bersama Disdik tersebut, lanjut Puji Astuti, akan semakin intensif ketika pihaknya banyak mendapat laporan dari masyarakat, terkait banyak hal. Diantaranya terkait dengan dunia pendidikan.
Dia menyebut, diantara laporan yang masuk ke Komisi IV DPRD Kota Samarinda adalah terkait dengan meningkatnya kasus kekerasan di lingkungan sekolah. Dimana, dari informasi yang diterima, sejak 2023 hingga awal 2024 terdapat sedikitnya 240 kasus kekerasan yang terjadi di sekolah yang ada di Kota Samarinda.
“Apalagi dengan adanya kasus kekerasan yang terjadi di sekolah. Kami dengar dari msyarakat atau wartawan. Alhamdulillah kami panggil Kadisdiknya dan beliau datang,” katanya.
Mengenai kasus kekerasan di lingkungan satuan pendidikan di Kota Samarinda, bersama Disdik, Komisi IV DPRD Samarinda, kata Puji, langsung melakukan pembahasan untuk pencegahan agar tidak terulang kembali.
“Kita langsung bicara terkait pencegahan, penanggulangan dan penanganannya,” katanya.
Namun begitu, menurut Puji, tidak semua hasil dari pembahasan yang dilakukan bersama Disdik tersebut langsung disampaikan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga suasana tetap kondusif.
“Karena tidak semua terbuka dengan masyarakat. Ada yang perlu kita redam, supaya menjaga keadaan kondusif sekolah. Kondusif untuk keberlangsungan pendidikan di Samarinda. Itu yang kita jaga dan itu yang penting, supaya anak didik mendapatkan rasa aman, nyaman di sekolah sebagai rumah kedua,” pungkasnya. (Adv/Koko/M Jay)