MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota IHK di Kaltim pada periode Agustus 2023 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,02 persen (mtm), setelah mengalami inflasi pada periode sebelumnya sebesar 0,43 persen (mtm).
Deflasi ini sejalan dengan deflasi nasional yang sebesar -0,02 persen (mtm). Namun
demikian, secara tahunan inflasi Kaltim pada periode ini tercatat sebesar 3,82 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 3,57 perse (yoy) yang didorong tarif angkutan udara. Sementara, laju inflasi tahun kalender Kaltim periode ini tercatat sebesar 2,36 persen (ytd).
“Deflasi pada periode laporan utamanya didorong oleh koreksi harga kelompok makanan, minuman dan tembakau. Koreksi harga ikan layang, bawang merah, daging ayam ras dan semangka serta penurunan harga bahan bakar rumah tangga menjadi penyumbang deflasi pada periode Agustus 2023,” beber Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, Sabtu (2/9/2023).
Sedang inflasi kelompok transportasi, lanjut Budi Widihartanto, tetap melandai meskipun masih memiliki andil inflasi tertinggi yang didorong oleh berlanjutnya peningkatan tarif angkutan udara seiring kenaikan harga avtur.
Dalam rangka menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Kaltim, TPID se-Kalimantan Timur terus berupaya melakukan upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Timur mencanangkan Kick Off GNPIP Kalimantan Timur pada tanggal 29 Agustus 2023 di Demplot Kodim 0901 Samarinda yang berlokasi di Jalan H. A. M. Rifaddin Samarinda Seberang, Kota Samarinda.
Program antar daerah untuk komoditas inflasi turut dilaksanakan. Selain itu, penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (ALSINTAN), Implementasi Best Practice Digitalisasi Klaster Cabai dan Integrated Farming Klaster Sapi Potong,
Hilirisasi komoditas cabai, Gerakan pangan Murah dan penukaran uang Rupiah, dan
penguatan kapasitas usaha ternak/tani melalui kredit ketahanan pangan.
“Salah satu program unggulan yang inovatif adalah mengoptimalkan kolaborasi bersama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Bank Indonesia dan KOREM 091/ASN memperkuat ketersediaan pasokan dengan pelaksanaan program gerakan tanam cabai serentak dengan Kodim se-Kalimantan Timur,” ujar Budi Widihartanto.
Sedangkan dalam kerangka komunikasi efektif, TPID Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan kegiatan Festival Pangan Lokal Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) kepada Tim Penggerak PKK di Provinsi Kalimantan Timur pada 12 Agustus 2023. Kegiatannya berupa sosialisasi diversifikasi
pangan guna gizi seimbang dan pengendalian inflasi, khususnya beras serta kiat pencegahan stunting.
Selain itu, guna penguatan koordinasi dengan pusat, TPID Provinsi dan Kota se-Kalimantan
Timur secara rutin melakukan rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi secara mingguan guna mensinergikan arahan dari TPIP kepada TPID.
Untuk langkah ke depan, kata dia, TPID Provinsi Kaltim akan terus bersinergi dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif) guna mengendalikan inflasi.
“Melalui inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menuju Masyarakat yang lebih sejahtera, ” tutupnya.
Editor : M Jay