Lomba PHBS Tingkat Provinsi Kaltim 2023 Masuki Tahap Verifikasi

MEDIABORNEO.NET, BERAU – Lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat Provinsi Kaltim tahun 2023 sudah memasuki tahap verifikasi lapangan.

Tim verifikasi gabungan dari unsur Dinas Kesehatan, TP PKK Provinsi Kaltim dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim melakukan verifikasi ke Kampung Labanan Jaya , Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Jumat (26/10/2023).

Kepala DPMPD Kaltim melalui Kepala Bidang Kelembagaan dan Sosial Budaya masyarakat, Roslindawati mengingat pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut dia, perilaku hidup bersih dan sehat menjadi salah satu implementasi dalam mewujudkan, menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat yang patut dihargai dan diperjuangkan oleh setiap insan manusia.

Mewujudkan dan berprilaku hidup bersih dan sehat, kata Roslindawaty, merupakan tanggungjawab bersama, antara pemerintah, lembaga masyarakat dan masyarakat itu sendiri untuk menciptakan lingkungan yang bersih, asri, indah dan sehat.

“PHBS dalam tatanan rumah tangga merupakan salah satu upaya strategis untuk menggerakan dan memberdayakan anggota keluarga untuk hidup bersih. Melalui program PHBS, setiap rumah tanggal diberdayakan agar tahu dan mau serta mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan mengupayakan hidup sehat,” terangnya.

Guna lebih mengedukasi masyarakat, Tim juga memberikan tips-tips indikator PHBS. Diantaranya, penggunaan air bersih, perilaku hidup sehat yang didukung oleh terpenuhinnya kebutuhan air bersih di rumah. Indikator selanjutnya adalah penggunaan jamban sehat yang berkaitan dengan indikator sebelumnya.

Kemudian pemberantasan jentik nyamuk di dalam rumah. Mengingat, ancaman penyakit bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk yang masih ada di sekitar kita. Sehingga untuk memutus mata rantai penularannya, dengan menjaga lingkungan untuk tetap bersih.

“Indikator lainnya adalah tidak merokok di dalam rumah. Ini menjadi indikator penting, namun sulit diterapkan. Karena sudah menjadi kebiasaan dan untuk menghindari butuh waktu dan niat kuat,” pungkasnya. (Oen/Adv)

Share
Exit mobile version