MEDIABORNEO.NET, KUKAR – Kecamatan Muara Kaman di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyimpan potensi besar di sektor pariwisata sejarah, namun perhatian terhadap sektor ini dinilai masih sangat minim.
Padahal, daerah ini merupakan salah satu saksi penting sejarah Kerajaan Kutai, kerajaan tertua di Indonesia, yang menyimpan berbagai peninggalan budaya bernilai tinggi.
Camat Muara Kaman, Berliang, menjelaskan bahwa secara geografis wilayahnya sangat mendukung pengembangan sektor pertanian dan perikanan, terutama karena keberadaan Sungai Mahakam sebagai nadi kehidupan masyarakat. Kedua sektor tersebut sudah mulai dikelola oleh warga setempat secara aktif.
“Muara Kaman dianugerahi sumber daya alam yang luar biasa. Pertanian dan perikanan sangat potensial, dengan masyarakat yang cukup aktif dalam mengelola usaha di dua sektor itu,” ujarnya.
Namun, ia menyoroti masih kurangnya perhatian terhadap pengembangan pariwisata sejarah. Situs-situs peninggalan Kerajaan Kutai yang tersebar di wilayah ini belum digarap serius untuk menjadi daya tarik wisata.
“Kami memiliki situs-situs bersejarah, termasuk prasasti peninggalan masa lampau. Sayangnya, potensi ini belum dikembangkan secara optimal sebagai daya tarik wisata,” katanya.
Menurutnya, selama tiga tahun masa kepemimpinannya, sektor pariwisata belum mampu berkembang seperti yang diharapkan masyarakat. Faktor infrastruktur dan cuaca ekstrem menjadi kendala utama.
“Curah hujan yang tinggi sering menyebabkan banjir, terutama di wilayah pinggir sungai. Ini jadi tantangan besar karena merusak infrastruktur yang baru dibangun,” terang Berliang.
Meski begitu, ia menyebutkan bahwa beberapa langkah perbaikan telah dilakukan. Tahun ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengaspal dan menyemen sejumlah ruas jalan serta menambah jalan baru sepanjang lebih dari satu kilometer.
“Kami akan terus berupaya agar potensi Muara Kaman bisa dioptimalkan, meski jalannya tidak mudah. Kami harap ke depan, perhatian terhadap sektor pariwisata juga semakin meningkat,” pungkasnya. (ADV/Kominfo Kukar)