Mediaborneo.net, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) yang dipimpin oleh Kepala Biro Dasmiah, terus mendorong transformasi besar-besaran dalam pembangunan manusia.
Seiring dengan kekayaan alam Kaltim yang tidak terbarukan dan suatu saat akan habis, fokus kini bergeser dari eksploitasi sumber daya alam menuju pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Upaya ini dikemas dalam program unggulan bertajuk Gratispol Kaltim Sukses 2030, sebagai pijakan menuju Indonesia Emas 2045. Program ini dirancang untuk memperkuat tiga sektor utama pembangunan SDM, yaitu pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
“Gratispol adalah komitmen nyata Pemprov Kaltim untuk memutus rantai ketertinggalan dan mempercepat pemerataan kesejahteraan. Kami percaya, investasi terbaik adalah investasi pada manusia,” ujar Dasmiah, Kepala Biro Kesra Kaltim, saat menggelar konfrensi pers di Diskominfo Kaltim, Rabu (18/6/2025).
Program Gratispol mencakup berbagai bantuan dan layanan yang sepenuhnya gratis, seperti:
1. Pendidikan gratis untuk jenjang SMA/SMK/SLB hingga S1, S2, dan S3, termasuk bantuan pembiayaan bagi mahasiswa asal Kaltim yang kuliah di luar negeri.
2. Pelayanan kesehatan gratis dan bermutu, serta program hidup sehat tanpa stunting.
3. Internet desa gratis untuk mendukung akses informasi dan pembelajaran digital.
4. Gratis seragam sekolah dan gratis biaya administrasi kepemilikan rumah.
5. Gratis umrah bagi marbot dan penjaga rumah ibadah sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian mereka.
Dalam bidang pendidikan, Gratispol untuk SMA/SMK/SLB juga menghadirkan bantuan operasional satuan pendidikan (BOSP) untuk sekolah negeri maupun swasta. Bantuan ini ditentukan berdasarkan jumlah siswa dengan besaran unit cost dari pemerintah pusat yaitu Rp 3,5 juta per siswa per tahun untuk SMA/SMK, Rp 4 juta per siswa per tahun untuk SMK/SLB.
Khusus Kabupaten Mahakam Ulu, standar biaya operasional ditetapkan lebih tinggi karena kondisi geografis dan keterbatasan akses. Target penerima manfaat BOSP Gratispol pada tahun 2025 mencapai 184.661 siswa.
“Kaltim tidak bisa lagi bergantung pada kekayaan alam yang kian menipis. Masa depan ditentukan oleh kualitas manusia yang terdidik, sehat, dan berdaya. Gratispol Kaltim adalah solusi konkret, bukan sekadar janji. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, Gratispol Kaltim Sukses 2030 akan menjadi motor penggerak menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (Koko/ADV/Diskominfo Kaltim)