Pemprov Kaltim Luncurkan Beasiswa Gratispol, Jalan Baru Menuju Pendidikan Tinggi Tanpa Hambatan

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kaltim, Dasmiah (Ft: Oen)

Mediaborneo.net, Samarinda –   Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kembali menunjukkan komitmen kuat dalam memajukan dunia pendidikan melalui program Beasiswa Gratispol. Program ini bukan sekadar bantuan finansial, tetapi merupakan strategi besar untuk membangun sumber daya manusia unggul dan memberdayakan perguruan tinggi lokal.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kaltim, Dasmiah, menegaskan bahwa beasiswa Gratispol hadir sebagai jawaban atas keresahan masyarakat terhadap mahalnya biaya kuliah, sekaligus sebagai langkah konkret Pemprov dalam menciptakan keadilan akses pendidikan tinggi.

“Gratispol ini bukan hanya soal bayar kuliah. Ini adalah bentuk keberpihakan kita kepada masyarakat, terutama mereka yang tidak mampu, agar tetap bisa kuliah dan meraih masa depan,” ujar Dasmiah ditemui usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IV DPRD Kaltim.

Menariknya, program ini mendorong mahasiswa untuk berkuliah di Kalimantan Timur dengan membatasi alokasi beasiswa ke luar daerah hanya untuk 10 perguruan tinggi terbaik nasional.

“Kita ingin kampus-kampus di Kaltim benar-benar hidup, berkembang, dan menjadi daya tarik nasional. Kita ingin Unmul dan kampus lokal lainnya jadi kebanggaan Kaltim,” tegas Dasmiah.

Untuk memastikan transparansi, Gratispol menggunakan sistem pembayaran langsung dari Pemprov melalui Bank Kaltimtara ke kampus penerima, dengan data mahasiswa yang sudah tervalidasi secara detail, termasuk NIM dan jurusan.

“Kami pastikan beasiswa ini tepat sasaran. Perguruan tinggi juga terlibat dalam pengawasan, baik negeri maupun swasta,” katanya.

Mahasiswa tidak perlu mendaftar dari awal. Proses pengajuan dilakukan oleh pihak kampus. Setelah diverifikasi, mahasiswa cukup melakukan registrasi ulang melalui link khusus yang diberikan Pemprov.

“Mahasiswa cukup pastikan datanya benar. Ini cara kita untuk mempercepat dan menyederhanakan proses,” ujarnya.

Bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu, Pemprov memberi kebijakan fleksibel: mereka tidak perlu membayar UKT di awal. Biaya kuliah akan ditanggung setelah anggaran cair. Jika ada yang sudah terlanjur membayar, uangnya akan dikembalikan penuh, tanpa potongan.

“Kampus juga kita minta mendukung, agar mahasiswa bisa tetap kuliah sambil menunggu proses anggaran,” terang Dasmiah.

Tahun 2025 menjadi fase awal yang penting. Pemprov Kaltim menargetkan bahwa mulai tahun 2026, seluruh mahasiswa asal Kaltim dari semester 1 hingga 8 akan menerima beasiswa Gratispol secara menyeluruh.

“Walaupun anggaran masih dalam pembahasan bersama DPRD, semangat kita jelas: tidak boleh ada anak Kaltim yang gagal kuliah karena alasan biaya,” tegasnya. (Koko/ADV/Diskominfo Kaltim)

Share