Mediaborneo.net, Samarinda – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, menegaskan bahwa program unggulan “Gratispol” yang merupakan bagian dari 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Rudi Mas’ud dan Seno Aji, telah mulai dijalankan meski belum seluruhnya diketahui masyarakat.
Penegasan ini disampaikan merespons masukan dari mahasiswa yang mempertanyakan pelaksanaan nyata dari program tersebut, Selasa (10/6/2025).
Dalam pertemuan yang melibatkan mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat, Sri Wahyuni mengungkapkan bahwa Pemprov Kaltim telah mengadakan peluncuran resmi program Gratispol dengan melibatkan perangkat daerah, masyarakat, dan mahasiswa. Tak hanya itu, berbagai booth interaktif juga disediakan di luar gedung Convention Hall agar masyarakat bisa langsung memperoleh informasi.
“Kami memahami tidak semua masyarakat dari sekitar empat juta penduduk Kaltim telah menerima informasi secara merata. Tapi kami tidak berhenti di situ. Sosialisasi dan diseminasi terus kami lakukan,” ujarnya.
Salah satu komponen utama dari program Gratispol adalah penyediaan pendidikan gratis dari tingkat SMA hingga perguruan tinggi. Dalam penjelasannya, Sri Wahyuni menyebutkan bahwa pemerintah provinsi telah meningkatkan dana operasional sekolah atau BOSDA, terutama untuk jenjang SMA yang memang berada di bawah kewenangan provinsi.
“Kita perkuat dengan peningkatan besaran BOSDA, agar kualitas pendidikan di SMA meningkat dan tidak ada lagi pungutan di sekolah. Ini adalah inisiatif dari visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim,” katanya.
Dia mengatakan, dengan peningkatan BOSDA ini, diharapkan sekolah bisa memenuhi kebutuhan operasional secara optimal dan siswa tidak terbebani biaya tambahan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang untuk menciptakan akses pendidikan yang lebih merata dan inklusif di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Program Gratispol juga dinilai strategis dalam memperkuat sektor pendidikan, yang merupakan fondasi penting dalam membangun sumber daya manusia Kaltim yang unggul dan berdaya saing.
“Pemerintah provinsi berkomitmen melanjutkan pelaksanaan dan perluasan program ini hingga dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” pungkasnya. (Oen/ADV/Diskominfo Kaltim)