MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, Hasbar, mengatakan, olahraga Pickleball telah disosialisasikan di sebagian besar wilayah Kaltim, termasuk Berau, Kutai Kartanegara, dan Mahakam Ulu.
“Sebenarnya di hampir semua daerah sudah ada pickleball, meski perkembangannya masih lebih dominan di lima wilayah tertentu,” ujarnya ditemui saat event Pickleball Kaltim Turnament 2024.
Sebagai olahraga yang cocok untuk semua generasi, termasuk kaum kolonial dan milenial, pickleball memiliki daya tarik tersendiri.
“Bahkan usia 50 tahun ke atas pun bisa ikut bermain,” sebut Hasbar.
Oleh karena itu, strategi utama saat ini adalah menyasar pemerintahan untuk mendukung pengembangan olahraga ini melalui kebijakan dan anggaran.
Hasbar menyebut, pendekatan melalui turnamen antar-pegawai atau instansi menjadi salah satu cara efektif memperkenalkan pickleball lebih luas.
“Jika kita melibatkan pemerintah, otomatis masyarakat akan lebih mengenal olahraga ini,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan dapat memanfaatkan potensi olahraga ini sebagai sarana rekreasi dan prestasi.
Hasbar menegaskan bahwa Kalimantan Timur memiliki sejarah prestasi olahraga yang membanggakan.
“Pada tahun 2008, Kaltim berhasil meraih juara kedua nasional. Ini membuktikan bahwa potensi olahraga di Kaltim sangat besar, terutama di luar Pulau Jawa,” paparnya.
Dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN), sarana dan prasarana olahraga dipastikan akan semakin lengkap, baik melalui dukungan APBD maupun APBN.
Sebagai olahraga yang ramah bagi berbagai kalangan, pickleball berpeluang menjadi simbol kebersamaan di tengah masyarakat Kalimantan Timur. Dukungan pemerintah, ditambah semangat masyarakat, diyakini mampu mendorong olahraga ini berkembang pesat. (Adv/Koko/M Jay)