MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Sektor UMKM dipercaya menjadi salah satu sektor ekonomi yang paling cepat bangkit dalam kondisi apapun.
Hal itu terbukti ketika krisis moneter melanda Indonesia pada tahun 1998 silam. Sektor UMKM menjadi sektor yang mengalami pertumbuhan hingga 350 persen dan menjadi penyelamat ekonomi nasional.
Pun di masa pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dan Kaltim khususnya sejak 3 tahun terakhir ini, wirausaha baru bermunculan, bahkan untuk wirausaha wanita mencapai 14 persen di tahun 2021. Pertumbuhan UMKM tersebut berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UMKM Kaltim.
“Yang sangat berdampak memang sektor UMKM dari pandemi ini. Tapi, pengalaman krisis 1998, ternyata UMKM yang paling cepat bangkit,” kata anggota DPRD Kaltim Bagus Susetyo, Kamis (10/3/2022).
Dikatakan, pemerintah juga telah berupaya untuk kembali menghidupkan roda perekonomian Indonesia saat ini. Berbagai program peningkatan kualitas UMKM dan kemudahan usaha diberikan.
“Pemerintah Pusat sudah memberikan banyak bantuan kepada UMKM. Jika UMKM itu terdaftar dan terdata, maka dia akan mendapatkan bantuan modal yang nilainya Rp 2,5 juta,” katanya.
Namun demikian, diakui Bagus, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat terhadap program bantuan usaha, menyebabkan banyak pelaku UMKM yang tidak mengetahui informasi bantuan itu.
“Memang sosialisasi pada masyarakat perlu ditingkatkan lagi, karena banyak UMKM yang tidak tahu, sebab informasi yang diberikan oleh pihak RT, kelurahan dan kecamatan minim dan tidak sampai. Akhirnya banyak yang tidak memahami,” katanya lagi.
Masih kata Bagus, di era kemajuan teknologi digitalisasi saat ini, UMKM juga dituntut untuk mampu mengimbangi.
“Dengan pandemi, orang berpikir melakukan kegiatan dari rumah. Untuk itu, usaha yang kita lakukan juga harus bisa mengikuti perkembangan digitalisasi ini,” pungkasnya. (Advetorial)
Penulis : Koko
Editor : M Jay