MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk memberikan perhatian pada infrastruktur irigasi di beberapa daerah. Khususnya, daerah-daerah yang membutuhkan pasokan air berkelanjutan, seperti Kecamatan Tenggarong Seberang, Samboja, dan Marangkayu.
Dia mencontohkan, seperti di Kecamatan Marangkayu. Dimana, bendungan yang sudah dibangun harus segera difungsikan, agar airnya bisa mengairi sawah-sawah petani di daerah tersebut.
“Kami berharap tahun ini bendungan tersebut sudah selesai, dan airnya bisa dimanfaatkan dengan sistem irigasi yang efisien,” ujarnya.
Kata dia, dengan adanya infrastruktur irigasi yang baik, maka hal ini akan berdampak pada meningkatkan kualitas hasil produksi beras. Sehingga dia menyakini, Kaltim bisa mencapai kemandirian pangan di masa mendatang.
Kendati begitu, Seno Aji mengakui, produksi gabah di Kaltim mengalami penurunan di akhir tahun karena dampak musim kemarau yang lama, sehingga para petani meminta agar irigasi menjadi prioritas.
Dia mengingatkan, pentingnya kerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk menyediakan bibit yang cocok dengan kondisi tanah di Kaltim, yang memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi.
“Kami minta agar ada alokasi anggaran untuk pengadaan bibit unggul dan pupuk untuk para petani, yang tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi gabah pada tahun depan,” katanya.
Dikatakannya, DPRD Kaltim akan terus berusaha untuk memperluas lahan persawahan di Kaltim dengan bantuan dari pemerintah pusat.
Ia mengapresiasi peran Wakil Ketua Komisi IV DPR RI G Budisatrio Djiwandono yang berasal dari daerah pemilihan Kaltim, yang telah membantu mengalokasikan dana untuk program-program pertanian di provinsi tersebut.
“Mulai dari anggaran pemerintah kabupaten, kemudian kami dari provinsi juga akan membantu melalui bantuan keuangan, serta dari pusat menurunkan bantuan, termasuk program dari Kementerian Pertanian, penanaman 1.000 bibit padi,” tuturnya.
Seno Aji mengharapkan bahwa dengan berbagai upaya tersebut, hasil gabah di Kaltim bisa meningkat di tahun 2024.
“Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan adalah kurangnya pasokan air pada sistem irigasi, sehingga kami menjadikan pembangunan embung sebagai salah satu prioritas tahun 2024,” pungkasnya. (Hk/M.jay/Adv/DPRD Kaltim)