MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Gerakan Nasional Penguatan Inflasi Pangan (GNPIP) Tahun 2024 mengambil langkah strategis dalam mengatasi tantangan pengendalian inflasi, khususnya dalam hal pasokan pangan dan efisiensi rantai pasok.
Tujuh program unggulan disampaikan dalam acara yang bertema “Sinergi dan Inovasi untuk Mendorong Penguatan Pasokan dan Efisiensi Rantai Pasok Untuk Mendukung Stabilisasi Harga dan Ketahanan Pangan Kalimantan.
Tujuh program unggulan tersebut meliputi penguatan ketahanan komoditas pangan strategis, penguatan kapasitas budidaya pangan mandiri, optimalisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD), dukungan fasilitasi distribusi pangan, penguatan digitalisasi dan data pangan, dukungan optimalisasi operasi pasar/pasar murah/SPHP/GPM serta penguatan koordinasi dan komunikasi.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono, menegaskan perlunya upaya ekstra dalam mengawal inflasi pangan di tengah kondisi yang dinamis, seperti fluktuasi produksi dan permintaan yang tinggi karena pembangunan proyek strategis.
“Beberapa tantangan perlu diantisipasi seperti kondisi curah hujan yang tinggi, fluktuasi produksi antar waktu dan antar daerah, hingga pemenuhan komoditas pangan impor,” ucapnya, Rabu (27/3/2024).
“Secara khusus di Kalimantan, sejalan dengan potensi peningkatan permintaan sebagai dampak masifnya pembangunan proyek strategis nasional, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN), upaya penguatan pasokan dan efisiensi rantai pasok menjadi krusial untuk memastikan stabilitas harga dan ketahanan pangan di wilayah Kalimantan,” sambungnya.
Di sisi lain, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Ferry Irawan, menyoroti tantangan ketersediaan pasokan antar wilayah dan waktu. Untuk meredam kenaikan harga beras, sejumlah kebijakan telah diterapkan, termasuk menjaga stok cadangan dan penyaluran bantuan pangan kepada keluarga pra-sejahtera.
“Kolaborasi erat antara Pemerintah Daerah,
Bank Indonesia, dan stakeholders strategis lainnya, menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini,” ucapnya.
PJ Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menggarisbawahi pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam upaya mengendalikan inflasi pangan, sambil menekankan perlunya kesadaran masyarakat akan kemandirian pangan.
“GNPIP dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kemandirian dan kedaulatan pangan,” katanya.
GNPIP Tahun 2024 juga menandai diluncurkannya inisiatif-inisiatif inovatif, seperti pembentukan toko penyeimbang “Kios SIGAP” dan pemantauan harga melalui Early Warning System.
Melalui rangkaian kegiatan, termasuk panen bersama komoditas padi dan cabai, GNPIP Kalimantan tahun ini memberikan sinyal positif tentang kesiapan pasokan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional.
Dalam upaya memperkuat sinergi dan kolaborasi, berbagai pihak dari tingkat lokal hingga nasional turut hadir dalam acara GNPIP Wilayah Kalimantan 2024.
Acara juga dirangkai dengan kegiatan talk show yang membahas langkah-langkah pengendalian inflasi. Diharapkan dapat terus ditingkatkan kerja sama antar sektor untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan di Kalimantan.
Melalui langkah-langkah ini, sinergi GNPIP terus diperkuat, menjadikan Kalimantan sebagai contoh bagi daerah lain dalam mengoptimalkan upaya pengendalian inflasi melalui penguatan pasokan dan efisiensi rantai pasok. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan dapat terwujud ketahanan pangan yang berkelanjutan bagi masyarakat Kalimantan.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan launching dan penandatanganan program unggulan GNPIP wilayah Kalimantan pada 2024, yaitu penandatanganan komitmen bersama Pemerintah Provinsi se Kalimantan dan Optimalisasi Sinergi Penguatan Rantai Pasok, perluasan Toko Penyeimbang inflasi di seluruh kota IHK Kalimantan Timur, Launching Ulama Peduli Inflasi sebagai upaya pengendalian ekspektasi masyarakat di momen Ramadan dan Idulfitri, perluasan Kerjasama Antar Daerah guna memastikan pasokan, pemberian Bantuan Alsintan dan Digital Farming kepada kelompok tani se Kalimantan guna meningkatkan produksi, dan pembiayaan sektor ketahanan pangan senilai Rp2,9 Miliar untuk 16 Debitur.
Pada kegiatan ini juga dilakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan GNPIP Wilayah Kalimantan 2024 dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono, Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Perekonomian, Ferry Irawan, Direktur Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional, Indra Wijayanto, Sekda Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar.
Turut hadir juga jajaran Forkopimda Kalimantan Kalimantan Timur. Perwakilan Kementerian Pertanian, Endro Gunawan, Perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Triado Maharso, Pemerintah Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan tengah, Forkopimda wilayah kalimantan timur, Menutup rangkaian kegiatan GNPIP Wilayah Kalimantan 2024.
Penulis : End
Editor : M Jay