Mediaborneo.net, Samarinda – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong pendidikan yang inklusif dan merata. Salah satu langkah nyata yang kini tengah disiapkan adalah Rintisan Sekolah Rakyat yang akan diajukan ke Kementerian Sosial RI.
Menurut Sri Wahyuni, Sekolah Rakyat merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang lebih fleksibel, terutama bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera atau yang tinggal di wilayah terpencil.
“Pendidikan harus menjangkau semua. Tidak boleh ada anak-anak kita yang tertinggal hanya karena kendala ekonomi atau geografis. Sekolah Rakyat hadir untuk menjawab itu,” katanya, Senin (26/5/2025).
Pemprov Kaltim, jelasnya, sudah menyiapkan rencana jangka panjang untuk membangun fasilitas Sekolah Rakyat di Bukit Biru. Namun, karena lahan yang disiapkan masih dalam tahap persiapan, langkah awal yang diambil adalah memanfaatkan fasilitas pendidikan yang sudah tersedia.
“Sebagai rintisan, tentu harus ada fisiknya. Untuk itu, kita gunakan bangunan SMA 16 yang sudah memiliki asrama dan cukup memadai. Ini langkah cepat sambil kita matangkan lokasi permanennya,” terangnya.
Sri Wahyuni berharap, ke depan, Sekolah Rakyat tidak hanya menjadi tempat belajar akademik, tetapi juga menjadi ruang tumbuh karakter, kedisiplinan, dan kemandirian anak-anak. Ia menekankan pentingnya keterlibatan lintas sektor agar program ini benar-benar berjalan dan berkelanjutan.
“Kami butuh kerja sama dengan semua pihak, mulai dari pusat hingga masyarakat lokal. Pendidikan ini tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (Oen/ADV/Diskominfo Kaltim)