MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar kegiatan bertajuk “Tata Kelola Aset dan Persediaan Barang Milik Daerah” di Hotel Mercure Samarinda, Selasa (10/12/2024).
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD), yang merupakan elemen kunci dalam mendukung kinerja pemerintahan.
Kegiatan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan instansi pemerintah, pakar manajemen aset, dan tenaga teknis dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Beberapa agenda penting yang dibahas meliputi Inventarisasi dan pencatatan aset, penekanan pada pentingnya data akurat dan terintegrasi untuk mempermudah pelacakan, serta pengelolaan BMD.
Selain itu, juga membahas mengenai strategi optimalisasi aset, pembahasan langkah-langkah pemanfaatan aset secara efisien untuk mendukung operasional DLH.
Penerapan teknologi digital, implementasi sistem digital untuk pengelolaan aset, guna mengurangi kesalahan manual dan mempercepat proses administrasi.
Sekretaris DLH Provinsi Kaltim, Noor Utami, menegaskan pentingnya tata kelola aset yang baik sebagai wujud pemerintahan yang transparan dan bertanggung jawab.
“Dengan pengelolaan yang terencana, kami yakin aset daerah dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Timur,” terangnya.
Narasumber utama, Muhammad Yosoef Gagah Pangetsu, yang merupakan Pengelola Pemanfaatan Barang Milik Daerah (BMD) di BPKAD, menjelaskan pentingnya strategi optimalisasi aset.
“Pemanfaatan aset daerah harus dilakukan dengan perencanaan matang untuk menghindari potensi pemborosan dan meningkatkan efisiensi penggunaan,” katanya.
Sementara itu, Iglesias Bryan Febrio, selaku Pengelola Perbendaharaan dan Pelayanan, menekankan peran teknologi digital dalam tata kelola aset.
“Penerapan teknologi digital akan sangat membantu, terutama dalam inventarisasi dan pencatatan aset secara real-time. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan,” katanya. (Adv/Koko/M Jay)