TTIS Kaltim Dibentuk, Lindungi Keamanan Data Daerah dari Ancaman Siber

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur secara resmi membentuk Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) untuk memperkuat keamanan siber di lingkungan pemerintahan kabupaten dan kota. Acara peresmian yang dilaksanakan di Hotel Mercure Samarinda, Kamis (14/11/2024).

Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, dalam sambutannya menekankan pentingnya kerja sama dari seluruh perangkat daerah dalam menjaga keamanan data dan informasi daerah.

“Penting untuk membangun jejaring keamanan data daerah melalui koordinasi dan kerja sama dari seluruh pihak terkait,” ujarnya.

Pembentukan TTIS ini juga menjadi langkah untuk menanggapi pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berdampak langsung pada pola dan kebiasaan masyarakat dalam mengakses informasi.

Dalam konteks ini, keamanan siber menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya Diskominfo tetapi juga seluruh perangkat daerah yang memiliki aset informasi yang perlu dilindungi.

“Perangkat daerah sebagai pemilik aset informasi memiliki kewajiban untuk menjaga ruang siber pemerintah,” tegas Sri Wahyuni.

Kondisi keamanan di ruang siber Kalimantan Timur cukup mengkhawatirkan. Hingga Oktober 2024, tercatat 262 serangan judi online yang menargetkan situs web perangkat daerah di Kaltim.

Serangan-serangan ini menunjukkan adanya kerentanan pada website dan aplikasi milik pemerintah yang kerap menjadi sasaran, terutama jika perangkat daerah tidak segera menindaklanjuti insiden keamanan tersebut.

Diskominfo Kaltim sendiri menyatakan bahwa pengamanan optimal tidak mungkin dicapai tanpa dukungan penuh dari perangkat daerah lainnya.

“Diskominfo tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik jika tidak didukung perangkat daerah lainnya,” ungkap Sri Wahyuni.

M. Faisal, Kepala Dinas Kominfo Kaltim, menyampaikan, bahwa pembentukan tim ini merupakan langkah krusial untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang di dunia maya.

“Peresmian ini merupakan salah satu langkah penting dalam menghadapi ancaman serangan siber yang terus berkembang,” ujarnya saat membacakan laporan kegiatan.

Faisal juga menekankan bahwa TTIS akan lebih efektif jika diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia serta pembaruan perangkat teknologi informasi, baik perangkat keras maupun perangkat lunak, di lingkungan pemerintah.

Faisal menambahkan, bahwa tidak semua perangkat daerah memanfaatkan layanan Kominfo Kaltim sebagai penyedia hosting website dan aplikasi. Masih ada beberapa perangkat daerah yang menaruh data mereka di server di luar jaringan Diskominfo, yang menyulitkan penanganan cepat saat terjadi insiden siber. Bahkan, beberapa perangkat daerah belum memiliki pejabat yang menangani teknologi informasi, sehingga tindak lanjut atas insiden siber kerap terhambat.

Acara peresmian ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Keamanan Siber
dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Dr. Sulistyo, dan Wakil Bupati Kutai Barat, Edyanto Arkan. (Adv/Oen/M Jay)

Share
Exit mobile version