Mediaborneo.net, Samarinda – Suara klakson dan sorak semangat terdengar sejak pagi di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Selasa (20/5/2025). Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai wilayah di Samarinda dan sekitarnya menggelar aksi damai, menyuarakan tuntutan yang selama ini mereka rasakan belum mendapat perhatian serius.
Aksi yang dimulai pukul 10.29 Wita itu berlangsung tertib dan terorganisir. Para pengemudi membawa spanduk yang berisi berbagai tuntutan, di antaranya:
1. Kenaikan tarif dasar layanan pengantaran penumpang roda dua.
2. Penetapan tarif dan regulasi untuk layanan antar makanan dan barang.
3. Standarisasi tarif untuk taksi online.
4. Pembentukan Undang-Undang yang mengatur transportasi online secara nasional.
Koordinator aksi menyatakan bahwa para pengemudi sudah terlalu lama berjuang sendiri menghadapi ketidakjelasan tarif dan minimnya perlindungan hukum. Mereka menuntut pemerintah, baik daerah maupun pusat, untuk hadir dan memberi keadilan.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menemui para peserta aksi dan memberikan pernyataan yang menyejukkan. Dia menyatakan bahwa Pemprov Kaltim siap menjadi jembatan untuk menyampaikan aspirasi tersebut ke tingkat nasional.
“Kami sangat menghargai aksi damai ini. Ini menunjukkan bahwa ojol adalah bagian penting dari kehidupan dan ekonomi masyarakat Kaltim. Kami akan terima, kita akan audiensi, dan tentu akan kami sampaikan ke pemerintah pusat,” ujarnya.
Aksi berlangsung dalam suasana tertib dan damai dengan pengawalan aparat kepolisian. Para pengemudi berharap tuntutan mereka bisa menjadi perhatian serius pemerintah agar nasib para pekerja transportasi online menjadi lebih pasti dan terlindungi secara hukum. (Oen/ADV/Diskominfo Kaltim)