Upaya Jasa Raharja Samarinda Atasi Titik Rawan Laka Hingga November 2024

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA –   Jasa Raharja Samarinda mencatat data kecelakaan lalu lintas di Samarinda hingga November 2024, mengungkapkan angka korban baik luka maupun meninggal dunia.

Data ini menunjukkan titik rawan kecelakaan (laka) yang perlu perhatian khusus, seperti Samarinda Ulu, Sungai Kunjang, dan Samarinda Utara. Faktor penyebab utama kecelakaan lalu lintas (KLL) didominasi oleh human error, kondisi jalan, hingga kelayakan kendaraan.

Berdasarkan data, korban luka terbanyak tercatat di Samarinda Ulu dengan 42 kasus, disusul Sungai Kunjang (39 kasus), Samarinda Utara (30 kasus), Sungai Pinang (22 kasus), dan Loa Janan Ilir (19 kasus). Sedangkan korban meninggal dunia juga tertinggi di Samarinda Ulu (14 kasus), diikuti Sungai Kunjang (13 kasus), Samarinda Utara (12 kasus), Sambutan (9 kasus), serta Loa Janan Ilir (8 kasus).

Kajian Jasa Raharja menyebutkan, bahwa human error menjadi penyebab terbesar kecelakaan lalu lintas. Hal ini meliputi kelelahan, mengantuk, kurangnya konsentrasi, hingga berkendara dengan kecepatan tinggi. Mayoritas pengendara mobil yang terlibat kecelakaan mengalami kelelahan akibat padatnya aktivitas dan kurang istirahat.

Namun, kecelakaan tidak hanya disebabkan oleh faktor pengemudi. Kajian juga mengidentifikasi multi-faktor penyebab kecelakaan, yaitu:
1. Kondisi Jalan: Minimnya rambu lalu lintas, peningkatan panjang ruas jalan tanpa perbaikan infrastruktur memadai, serta perlintasan tanah sebidang.
2. Kendaraan: Jumlah kendaraan yang terus meningkat, transportasi umum yang tidak memadai, hingga kasus over dimension over load yang memengaruhi keselamatan jalan.
3. Pengguna Jalan: Kompetensi pengemudi yang minim, pelanggaran batas kecepatan, serta kurangnya penegakan hukum di bidang KLLAJ.

Melalui identifikasi titik rawan laka seperti di Samarinda Ulu dan Sungai Kunjang, Jasa Raharja Samarinda telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas.

Kepala Jasa Raharja Samarinda, Patria Adiwibawa, menyebut kampanye edukasi untuk menekan human error terus digencarkan, termasuk imbauan bagi pengguna jalan untuk mengutamakan istirahat saat berkendara jarak jauh.

Selain itu, pihaknya juga mendorong perbaikan infrastruktur jalan serta penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggar batas kecepatan dan kelaikan kendaraan.

“Kami berkomitmen untuk meminimalkan angka kecelakaan dengan pendekatan komprehensif, mulai dari pengawasan, edukasi, hingga kerja sama lintas instansi,” ujar Patria Adiwibawa. (M Jay)

Share