MEDIABORNEO.NET, BALIKPAPAN – Lebih dari 3 jam, kapal pengangkut pasir KM Bintang Anugerah terombang-ambing di tengah laut perairan Balikpapan, sebelum berhasil diselamatkan oleh tim Basarnas Kaltim, Minggu dinihari (13/2/2022).
Kapal berbahan kayu tersebut mengalami mati mesin, trouble generator pompa air hingga kebocoran saat perjalanan dari Kapuas Catur, Kalimantan Tengah menuju ke Samarinda.
Saat kejadian, kapal di nahkodai oleh Muhammad Rizal (30) dengan membawa 2 orang awak kapal, masing-masing Berani (25) dan Aswin (25). Ketiganya adalah warga Samarinda.
Informasi yang dihimpun dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan (Basarnas) Kaltim, informasi kejadian sekitar pukul 20.10 Wita, namun baru diterima Basarnas Kaltim sekitar pukul 22.40 Wita, tadi malam. Saat itu, petugas langsung bersiap menuju ke lokasi kejadian dan menurunkan kapal Wisanggeni, yang bertolak dari Dermaga Somber Balikpapan.
Pukul 00.56 Wita, Minggu dinihari, tim SAR berhasil sampai di lokasi kejadian dan melihat sebuah kapal terombang-ambing di tengah laut. Setelah memastikan bahwa kapal tersebut adalah yang mereka cari, proses evakuasi dilakukan kepada seluruh awak kapal. Selanjutnya dievakuasi kembali ke Dermaga Somber, Balikpapan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan Melkianus Kotta mengatakan, seluruh awak kapal KM Bintang Anugerah berhasil selamat dan dievakuasi tim SAR.
“Seluruh awak kapal kondisinya dalam keadaan sehat. Kendala kami saat evakuasi, tidak bisa menghubungi korban. Perjalanan dari Dermaga Somber menuju lokasi, aman dan terkendali,” ucapnya.
Sementara itu, Muhammad Rizal yang merupakan kapten sekaligus nahkoda kapal KM Bintang Anugerah menceritakan, sebelum kejadian, kapalnya berlayar dari daerah Kapuas Catur, Kalimantan Tengah menuju ke Samarinda untuk melakukan dok (perbaikan, red).
Di tengah perjalanan, tepat di perairan Balikpapan, tanpa diduga, gelombang laut sangat kencang, hingga kapal mengalami kebocoran. Berselang beberapa jam kemudian, masalah lain muncul, pompa air mati, sehingga air semakin banyak masuk ke dalam kapal , yang diikuti oleh matinya mesin kapal.
“”Kapal dari Kalteng, daerah Kapuas Catur, mau ke Samarinda untuk dok. Rencananya mau muat pasir, untuk digunakan di Samarinda. Muatan kapal 35 kubik pasir. Tapi pas di daerah Balikpapan, kapal bocor terkena gelombang, juga mesin tidak menyala,” ucapnya.
Penulis : Koko
Editor : M Jay