MEDIABORNEO.NET, PASER – Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Kabupaten Paser, Adi Maulana, menyampaikan pentingnya pengelolaan taman kota dan area publik di Kabupaten Paser agar lebih baik dan berkelanjutan.
Salah satu fokus utama adalah pengembangan Taman Gentung Temiang yang selama ini menjadi pusat kegiatan sosial, olahraga, dan budaya di wilayah tersebut.
“Taman Gentung Temiang selama ini menjadi pusat kegiatan sosial, olahraga, dan budaya. Namun, ada beberapa area yang terlihat kumuh dan perlu perhatian khusus untuk memperbaikinya agar memiliki daya tarik lebih besar dan dikembangkan menjadi ekowisata,” ujarnya.
Pengembangan Taman Gentung Temiang diharapkan dapat menjadi destinasi ekowisata Tana Paser yang berbasis konservasi lingkungan, pelestarian budaya, serta pemberdayaan masyarakat lokal.
Langkah ini dinilai strategis untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata berbasis alam dan budaya.
Selain itu, Adi Maulana menekankan pentingnya pemenuhan ketentuan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang mewajibkan 30 persen dari total luas wilayah kota diperuntukkan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Dikatakannya, pengembangan RTH seperti Hutan Kota Tana Paser dan Taman Gentung Temiang merupakan upaya konkrit untuk meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH).
“Kita juga harus mempertahankan penghargaan Adipura yang sudah diraih dua tahun berturut-turut, yakni pada 2023 dan 2024. Pengelolaan a href=”https://www.google.com/search?q=media+borneo” target=”_blank” rel=”nofollow noopener noreferrer”>RTH yang baik adalah salah satu kunci keberhasilannya,” pungkasnya. (M Jay)
