Bahasa Kutai Raih Penghargaan Nasional

Bupati Kukar, Edi Damansyah didampingi oleh Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor menerima penghargaan dari Kemendikbud Ristek RI. (Ft: Ist)

MEDIABORNEO.NET, KUKAR – Bahasa Kutai, bahasa daerah asli Kukar, baru saja meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia (RI) atas Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD). Penghargaan ini menjadi bukti komitmen Pemkab Kukar dalam melestarikan bahasa dan budaya lokal.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, sebagai leading sektor di bidang pendidikan, akan terus mengembangkan, melestarikan, dan mengawal pelaksanaan pelestarian bahasa Kutai di satuan pendidikan di Kukar.

Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor mengatakan, bahasa Kutai telah masuk dalam muatan lokal (Mulok) di sekolah-sekolah. Hal ini berarti bahasa Kutai akan diajarkan kepada siswa sebagai bagian dari kurikulum sekolah.

“Kita masuk dalam 20 Kabupaten/Kota yang mendapatkan penghargaan tersebut, terkait Revitalisasi Bahasa Daerah. Karena ini sudah ditetapkan dalam Peraturan Bupati, bahwa bahasa daerah yaitu bahasa kutai masuk kedalam muatan lokal di sekolah, dan itu juga masuk dalam penilaian,” terangnya.

Selain penerapan di sekolah, Disdikbud Kukar juga berencana untuk menambah penggunaan pakaian adat Kutai seperti Miskat dan baju Cina di instansi pemerintah dan sekolah. Bahasa Kutai juga akan digunakan dalam rapat dan pertemuan di instansi pemerintah.

“Tak hanya pakaian adat saja,  nantinya kita juga menerapkan bahasa kutai pada instansi maupun dinas, baik dalam rapat atau pertemuan, semoga nanti ini bisa disepakati. Semoga ini bisa diterapkan di sekolah-sekolah, karena ini ditetapkan sebagai bahas ibu,” katanya.

Thauhid Afrilian Noor mengajak seluruh masyarakat Kukar untuk terus melestarikan bahasa Kutai. Bahasa daerah adalah budaya dan identitas bangsa, serta merupakan aset yang berharga.

“Kalau bahasa daerah ini sudah tenggelam atau punah, maka khawatirnya kita kehilangan jati diri dan indentitas di daerah kita sendiri. Kita berharap untuk menyambut IKN bahasa daerah ini sebagai penguatan dari daerah kita, khususnya Kukar, jadi jangan pernah malu untuk menggunakan bahasa daerah sendiri,” tutupnya. (Adv/Dri/M Jay)

Share