MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti mengaku prihatin dengan
maraknya judi online yang dibungkus dengan berbagai model. Diantaranya game-game menarik.
Dikatanya, kondisi ini memang sangat memprihatinkan. Karena tanpa disadari orang tua, banyak anak-anaknya yang akhirnya terjerat dengan permainan judi online tersebut.
Pesatnya perkembangan teknologi digital saat ini, diakuinya, turut membawa dampak negatif bagi anak-anak. Terlebih dengan penggunaan gadget yang tanpa pengawasan dan perhatian oleh para orang tua kepada anak-anaknya, sehingga mereka menggunakan gadget tanpa ada pembatasan.
Kata Puji, sekarang ini anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain game online daripada belajar. Kondisi ini menyebabkan anak-anak mudah terpengaruh oleh apa yang didapatnya dari gadget tersebut.
“Kita menekankan pentingnya peran orang tua dan banyak pihak di sini,” ujarnya.
Menurut Puji, tak sedikit pula orang tua yang memberikan kemudahan bagi anak-anak untuk mendapatkan uang jajan yang banyak. Yang mana, uang tersebut ternyata disalahgunakan untuk bermain judi online.
“Jangan anggap sepele. Harus lebih memperhatikan perilaku anak-anaknya. Lihat apa yang dilakukan setiap hari, ” ujarnya.
Kendati dari pihak aparat kepolisian sendiri sudah melakukan berbagai upaya untuk pencegahan maupun memberantas perjudian online tersebut, yang tak sedikit pelakunya diproses hukum, namun rupanya rantai judi online masih tetap ada dan dikemas lebih beragam dan menarik, sehingga anak-anak lebih tertarik.
Puji mengaku khawatir dengan perkembangan generasi muda yang tanpa pengawasan, karena generasi muda menjadi ujung tombak pembangunan yang seharusnya bisa lebih baik menjaga bangsa Indonesia untuk lebih baik.
Puji meminta peran seluruh pihak juga sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan tersebut agar tidak terus berlarut-larut.
“Peran negara juga sangat penting dalam hal ini, menangani persoalan ini dengan seksama. Sinergi seluruh pihak harus diperkuat. Bagaimanapun perjudian online ini bisa membawa dampak negatif bagi anak-anak, ” pungkasnya. (Adv/Koko/M Jay)