Mediaborneo.net, Samarinda – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur menargetkan peningkatan skor Indeks Inovasi Daerah (IID) pada tahun ini. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BRIDA Kaltim, Fitriansyah.
“Tahun lalu, indeks ini belum menjadi fokus utama. Namun setelah Kalimantan Timur berhasil masuk 10 besar nasional dan menerima dua penghargaan, Gubernur menetapkan IID sebagai indikator capaian pembangunan dan memasukkannya dalam RPJMD,” ujar Fitriansyah baru-baru ini saat kegiatan Sosialisasi IID.
Pada tahun sebelumnya, Kalimantan Timur meraih skor IID sebesar 61,4 dan dikategorikan sebagai provinsi inovatif. Provinsi ini juga menerima dua penghargaan: sebagai Provinsi Terinovatif dan peraih nilai tertinggi IID di Regional Wilayah 3 (Kalimantan-Sulawesi).
Fitriansyah menyebutkan bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran aktif OPD dan kolaborasi yang kuat antar perangkat daerah. Ia berharap capaian ini dapat ditingkatkan tahun ini.
“Kami sebelumnya mencontoh strategi ‘10++’ yang digunakan oleh Kutai Kartanegara. Walaupun sempat mengalami penurunan, kami terus belajar, termasuk dari Kota Bontang yang tahun lalu masuk kategori sangat inovatif,” katanya.
Selain Provinsi Kalimantan Timur, Kota Bontang menjadi satu-satunya daerah lain di wilayah tersebut yang juga mendapat predikat “sangat inovatif”. BRIDA Kaltim mendorong agar Kota Bontang dapat berbagi strategi kepada kabupaten dan kota lainnya untuk meningkatkan nilai inovasi secara kolektif.
“Kita semua punya tantangan yang sama. Semoga seluruh perangkat daerah bisa bersinergi agar capaian tahun ini bisa lebih tinggi,” pungkas Fitriansyah. (Oen/ADV/Diskominfo Kaltim)