MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kaltim akan menjalin kerjasama dengan seluruh Kesultanan yang ada di Kaltim.
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan dokumen sejarah yang dimiliki oleh Kesultanan untuk dijadikan koleksi Perpustakaan Daerah Kaltim.
Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Bidang Deposit, Pelestarian, Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan Daerah Kaltim Patimah Irni.
Dikatakannya, saat ini pihaknya tengah serius menjajaki komunikasi dan kerjasama dengan seluruh Kesultanan yang ada di Kaltim. Diantara Kesultanan tersebut yang sudah memberikan “lampu hijau” adalah Kesultanan Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung.
“Kami sudah beberapa kali bersilaturahmi kepada pihak Kesultanan Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung. Alhamdulillah niat kami mendapat restu dari pihak Kesultanan untuk mendokumentasikan ulang koleksi dokumen sejarah penting yang dimiliki oleh pihak Kesultanan, ” ucapnya.
Menurut Patimah, pihaknya telah menyusun jadwal untuk kembali bersilaturahmi dengan pihak dua Kesultanan ini.
“Iya, kami sudah kembali menjadwalkan untuk silaturahmi selanjutnya di tahun ini juga,” katanya.
Dia menjelaskan, untuk dokumentasi koleksi sejarah Kesultanan Gunung Tabur maupun Kesultanan Sambaliung, pihaknya mendapat restu untuk mengalih mediakan dokumen-dokumen sejarah dalam bentuk buku digital atau CD.
“Kalau untuk dokumen, seperti mungkin buku-buku kan tidak, karena jumlahnya di sana juga terbatas dan itu memang koleksi milik Kesultanan. Jadi, kami diberikan izin untuk mengalih mediakan koleksi dokumen sejarah ke dalam bentuk CD, ” terangnya.
Patimah melanjutkan, nantinya setelah koleksi dokumen sejarah yang telah dialih mediakan akan dibuat masing-masing tiga CD.
“Itu kan nanti dibuat jadi tiga CD untuk masing-masing dokumen, jadi yang satu CD untuk Perpustakaan Daerah, satu CD untuk pihak Kesultanan dan satu CD untuk pemerintah daerah setempat,” bebernya.
Dia menambahkan, untuk koleksi dokumen sejarah seperti ini biasanya akan memakan waktu yang tidak sebentar untuk proses alih mediakan.
“Karena semua dokumen tidak boleh kami bawa ke sini, jadi tim kami dan Alih Media di sini yang datang ke sana. Dalam prosesnya tentu tidak sebentar, karena biasanya dokumen seperti ini harus kita perlakukan secara berhati-hati, karena biasanya usianya yang sudah tua dan rawan rusak,” katanya.
Patimah Irni berharap, pihaknya ke depan juga akan dapat membuka komunikasi dan kerjasama dengan Kesultanan lain yang ada di Kaltim.
“Harapan kita tentunya, sebagai Dinas Perpustakaan Daerah, juga bisa memiliki koleksi sejarah dari seluruh Kesultanan yang ada di Kaltim. Ini untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai sejarah Kaltim, termasuk seluruh Kesultanan dan Kerajaan yang ada di Kaltim, ” tutupnya. (Adv25/Koko/Oen)