Kaltim  

Gubernur Kaltim Buka Konferensi Kerja Nasional IV PGRI

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Gubernur Kaltim Isran Noor membuka Konferensi Kerja Nasional IV Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), masa bhakti XXII 2019-2024, di Hotel Mercure Samarinda pada Jumat malam (24/2/2023).

Konferensi mengangkat tema ‘Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan, Indonesia Kuat, Indonesia Maju’.

Hadir dalam konferensi PGRI ini, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifa Rosyidi, Anggota DPR RI Dapil Kaltim Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji, Bupati Penajam Paser Utara Hamdan dan Ketua PGRI Kaltim Anwar Sanusi.

Gubernur Isran Noor menyampaikan apresiasinya dan kebanggaannya kepada seluruh guru yang ada di Indonesia.

Guru, kata Isran Noor, adalah pahlawan yang mencerdaskan generasi muda dan bangsa Indonesia. Yang mana, atas pengabdian dan pengorbanan itulah yang membuat jasa-jasa seorang guru tidak ada terlupakan oleh rakyat Indonesia. Namun diakuinya, masih banyak guru-guru yang bernasib kurang beruntung.

“2,7 juta guru yang ada di Indonesia telah membawa dan mampu menciptakan kebahagiaan. Itu termasuk guru-guru yang masih belum berstatus jaminan pegawai PNS, status mereka non PNS, tapi sama-sama mengajarkan anak-anak didiknya, ” ucap orang nomor satu di Kaltim ini.

Isran Noor mengaku, dirinya pun telah melaporkan kepada Presiden Jokowi mengenai kegiatan konferensi kerja nasional PGRI yang dilaksanakan di Kota Samarinda.

Isran Noor juga menyampaikan terima kasihnya atas dukungan yang diberikan oleh PGRI atas pembangunan Ibu kota Negara Nusantara (IKN) di Benua Etam.

“Jangan ada yang menilai negatif dan mengomentari Ibu Kota Negara. Terima kasih kepada seluruh anggota PGRI yang mendukung dan memberikan semangat, reputasi yang dibangun untuk Ibu Kota Negara, ” katanya.

Dirinya berharap, melalui konferensi PGRI, akan ada kesepakatan dan susunan program kerja yang dapat mendukung kesejahteraan rakyat Indonesia.

“Guru merupakan bagian terpenting dalam mendidik generasi dalam membangun suatu bangsa dan negara Indonesia. Sehingga tidak perlu ada perbedaan maupun kesenjangan terhadap guru yang telah terdaftar maupun yang belum terdaftar secara administratif, ” katanya.

“Semoga konferensi ini berjalan lancar, tetap menjaga kondusifitas serta mengedepankan nilai demokratis, agar menciptakan pemimpin berkualitas, ” tutupnya.

Penulis : Koko
Editor : M Jay

Share