MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub menyayangkan kendurnya sosialisasi imunisasi campak di Kaltim saat ini.
Buktinya, kata dia, kasus suspek campak meningkat sejak tiga bulan terakhir. Bahkan di minggu kedua Januari sudah mencapai 95 kasus suspek.
Peningkatan kasus semakin diperparah dengan banyaknya orangtua yang lengah untuk membawa anak-anaknya ke fasilitas kesehatan guna mendapatkan imunisasi.
“ Masyarakat kita mulai lengah dengan persoalan campak. Seiring dengan pemerintah mulai mengendorkan sosialisasi pelaksanaan imunisasi, seolah-olah bahwa masyarakat sudah sadar untuk betul-betul mengimunisasikan anaknya. Ditambah posyandu sejak reformasi mulai kendur,” ujarnya.
“Dulu di setiap RT ada posyandu, sekarang nyaris tidak ada dan pemerintah enggan menggalakkan itu,” sambung Rusman.
Oleh karena itu, dengan adanya peningkatan kasus di Kaltim, dia ingin mengingatkan pemerintah daerah untuk kembali fokus memberikan sosialisasi pada masyarakat, akan pentingnya imunisasi bagi anak.
“Menurut saya, pemerintah harus kerja kerasnya untuk memberikan yang terbaik layanannya. Kedua, Dinkes harus memulai merubah pola komunikasi publiknya. Sistem komunikasi kita sebetulnya sekarang lebih mudah dibanding jaman generasi saya, dunia komunikasi sangat maju,” katanya.
Selain itu, sosialisasi imuninasi, kata Rusman juga harus diberikan di pada saat pra nikah.
“Itu juga harus diedukasi di pra nikah. Mulai disosialisasikan mengenai imunisasi. Karena ini tidak bisa serampangan, tapi terpola,” pungkasnya. (Adv/Koko).