MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Jasno menyoroti semenisasi jalan-jalan lingkungan, khususnya yang ada di kawasan pinggiran.
Menurut dia, semenisasi yang dilakukan di jalan-jalan daerah perkotaan sudah sangat baik.
“Ini program 10 tahun terakhir luar biasa, semenisasi di 10 kecamatan. Kalau di kota sudah relatif aman, daerah pinggiran yang jadi masalah. Karena belum merata, terutama di Kelurahan Loa Janan, Sungai Kunjang, Samarinda Ilir, Samarinda Utara, Sambutan dan Palaran,” sebutnya saat menjadi narasumber di salah satu stasiun radio lokal, Senin (17/1/2022).
Jasno menyebut, masih banyaknya jalan lingkungan yang disemenisasi, menyebabkan banyak masyarakat yang menyampaikan protesnya. Tidak lagi dengan menyampaikan secara lisan, tetapi menanami jalan rusak dengan pohon-pohon.
“Ini ada beberapa yang belum tersentuh, ini yang harus jadi pemikiran agar semenisasi bisa merata. Karena program 10 tahun semenisasi ini lebih mahal dibandingkan aspal. Kalau aspal dapatnya agak panjang, tapi semenisasi lebih pendek. Karena memang memerlukan dana yang besar. Intinya Pemkot sudah maksimal, hanya perlu peningkatan,” katanya.
“Seperti di Palaran, beberapa jalan ditanami pohon pisang. Ini sebagai bentuk protes warga, karena sejak puluhan tahun tidak tersentuh semenisasi atau aspal,” sambungnya.
Untuk itu, politisi dari partai PAN ini meminta pihak terkait untuk memberikan perhatian lebih dan melakukan invetarisir jalan-jalan mana saja yang sudah disemenisasi atau diaspal.
“Kita sudah berkoordinasi dengan PU, mudah-mudahan bisa diakomodir di 2022 ini. Tapi ada jalan lain perlu perhatian, di beberapa titik padat penduduk. Ini perlu diinventarisir Pemkot, mana yang perlu prioritas. Pemkot harus punya database, jalan-jalan berapa jalan yang sudah disemenisasi,” pungkasnya. (Advetorial)
Penulis : Koko
Editor : M Jay