Mediaborneo.net, Samarinda – Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) melalui Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan mata, terutama pada anak-anak usia sekolah.
Dr. Ika Gladies, Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kaltim, mengungkapkan fakta mencengangkan dari hasil pemeriksaan kesehatan mata beberapa waktu lalu.
Dari sekitar 450 orang yang diperiksa, sebanyak 30 persen di antaranya adalah anak-anak sekolah yang mengalami gangguan refraksi, mayoritas harus menggunakan kacamata minus.
“Kita temukan anak-anak yang harus memakai kacamata dari minus 1 hingga minus 6. Yang mengkhawatirkan, banyak di antaranya sudah membutuhkan kacamata minimal minus 2 agar bisa melihat dengan jelas,” ungkap dr. Ika Gladies, Sabtu (21/6/2025).
Menurutnya, gangguan refraksi seperti mata minus (miopia) bukan hanya akibat faktor genetik, namun juga dipicu oleh kebiasaan buruk dalam menggunakan gadget.
“Sejak pandemi COVID-19, anak-anak lebih banyak beraktivitas di rumah dengan gadget. Ini membuat mata mereka terus dipaksa bekerja jarak dekat, tanpa istirahat yang cukup. Akibatnya, otot mata menjadi lelah dan melemah,” katanya.
Dr. Ika Gladies menekankan pentingnya kebiasaan sehat dalam penggunaan gadget untuk mencegah gangguan mata lebih lanjut.
“Setiap 30 menit menatap layar, usahakan alihkan pandangan ke objek jauh selama 1 sampai 3 menit. Hindari posisi tiduran saat menggunakan HP dan berikan waktu istirahat cukup untuk mata,” katanya.
Ia juga mengimbau orang tua agar lebih peduli terhadap kesehatan mata anak dengan memberikan makanan bergizi, seperti sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin A.
“Kesehatan mata adalah investasi jangka panjang. Mari kita lindungi mata anak-anak kita dari sekarang,” pungkas dr. Ika Gladies. (Koko/ADV/Diskominfo Kaltim)