Maraknya Ekploitasi dan Minimnya Anggaran Reklamasi Bikin Alam Kaltim Rusak

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Eksploitasi besar-besaran pada sumber daya alam (SDA) di Kaltim berdampak pada rusaknya lingkungan hidup.

“Lingkungan hidup masalah kompleks di Kaltim, karena dampak dari lingkungan yang dieksploitasi secara tidak terarah,” kata Ketua Komisi III DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang, Rabu (16/3/2022).

Kondisi alam dan lingkungan di Kaltim semakin sulit mendapatkan perbaikan, lantaran minimnya anggaran reklamasi yang diberikan oleh pemerintah. Akibatnya alam Kaltim semakin memprihatinkan.

“Dana reklamasi kita yang ditetapkan dalam PP (Peraturan Pemerintah) tidak seimbang dengan kerusakan yang ditimbulkan,” katanya.

Maraknya ekploitasi alam oleh koorporasi dinilai Veridiana, turut andil besar merusak lingkungan hidup di Kaltim. Apalagi dengan menjamurnya perusahaan-perusahaan tambang batu bara. Reklamasi yang dilakukan oleh perusahaan tambang masih sangat kecil, akibatnya membawa dampak buruk bagi lingkungan di sekitarnya.

“Anggaran reklamasi tidak cukup untuk membiayai perbaikan kerusakan alam, terutama masalah tambang,” katanya.

Diakui Legislatif dari PDIP ini, tidak sedikit laporan masyarakat yang diterimanya akibat kerusakan lingkungan.

“Masyarakat Sungai Lantung sering mengeluh pada saya, bahwa mereka kebanjiran, kebun mereka rusak dan mati. Ini terjadi karena penggalian tambang yang tidak mengikuti aturan,” katanya.

“Juga pembangunan hotel di Tanah Datar yang menutup aliran sungai, ini menyebabkan terjadinya pendangkalan,” sambungnya.

Untuk itu, Veridiana menyebut, Komisi III akan segera memanggil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membahas masalah tersebut.

“Kami akan inventarisir masalah lingkungan, karena ini cukup mengganggu,” pungkasnya. (advetorial)

Penulis : Koko
Editor : M Jay

Share
Exit mobile version