Musrenbang RPJMD 2025–2029, Aulia Rahman Basri: Kukar Harus Jadi Daerah Maju dan Sejahtera yang Berkelanjutan

Mediaborneo.net, Kukar –   Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Rahman Basri, membuka secara resmi Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 di Ruang Bappeda Kukar, Selasa (16/9/2025).

Acara ini dihadiri Ketua DPRD Kukar Akhmad Yani, Sekda Sunggono, Rektor Unikarta Profesor Ince Raden, sejumlah anggota DPRD, para pejabat Pemkab Kukar, akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga organisasi kemasyarakatan.

Dalam forum yang penuh semangat kolaborasi tersebut, selain mendengarkan paparan dari narasumber, juga dilakukan penandatanganan dokumen RPJMD yang akan menjadi dasar pijakan pembangunan Kukar lima tahun ke depan.

Aulia menegaskan, Musrenbang kali ini bukan hanya agenda rutin tahunan, melainkan tonggak penting yang menentukan wajah pembangunan daerah.

“RPJMD ini adalah janji kita kepada rakyat. Karena itu, saya ingin dokumen ini lahir dari diskusi yang terbuka, jujur, dan melibatkan semua pihak. Kita tidak boleh bekerja hanya berdasarkan kepentingan kelompok, tapi harus untuk kemajuan seluruh masyarakat Kukar,” ujarnya.

Aulia menjelaskan visi kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Rendi Solihin, yaitu “Terwujudnya Fondasi Pusat Pangan, Pariwisata, dan Industri Hijau yang Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan.”

“Visi ini bukan sekadar slogan. Kami ingin petani kita lebih sejahtera, sektor pariwisata kita lebih hidup, dan industri yang hadir tidak merusak lingkungan tetapi justru memberi manfaat bagi generasi mendatang,” katanya.

Aulia juga mengingatkan pentingnya keberlanjutan dalam setiap langkah pembangunan.

“Kukar kaya sumber daya alam, tetapi kita harus pandai mengelolanya. Jangan sampai pembangunan hari ini mengorbankan masa depan anak cucu kita. Karena itu, indikator penurunan emisi GRK hingga 53,45 persen adalah komitmen serius yang akan kami kawal,” tegasnya.

Ia menambahkan, peningkatan ekonomi dari 5,6 persen menjadi 7,7 persen pada 2030 dan penurunan angka kemiskinan hingga 4,8 persen adalah target yang harus dicapai dengan kerja nyata.

“Angka-angka ini bukan mimpi kosong. Saya ingin memastikan setiap rupiah anggaran pembangunan benar-benar memberi dampak nyata. Tidak boleh ada program yang hanya bagus di atas kertas, tetapi harus dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Aulia juga mengingatkan tentang 17 program dedikasi yang ia tawarkan saat Pilkada lalu.
“Program itu adalah janji politik kami, dan saya berkomitmen penuh untuk menunaikannya. Saya ingin lima tahun ke depan, masyarakat Kukar bisa merasakan perubahan nyata di desa maupun kota,” katanya.

Aulia mengajak semua pihak, baik akademisi, tokoh masyarakat, maupun organisasi masyarakat, untuk terus berkontribusi dalam proses pembangunan.

“Musrenbang ini hanyalah awal. Setelah RPJMD ditetapkan bersama DPRD Kukar, tugas kita adalah mengawal implementasinya. Saya ingin kita semua bergandengan tangan. Karena membangun Kukar tidak bisa hanya oleh pemerintah, tetapi harus menjadi gerakan bersama. Kukar harus kita wujudkan sebagai daerah yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan,” tutupnya. (ADV/Kominfo Kukar)

Share
Exit mobile version