MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Masyarakat Kaltim harus lebih waspada. Pasalnya, virus COVID-19 varian Omicron sudah masuk di Bumi Etam.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak, saat dikonfirmasi Mediaborneo.net pada Selasa malam (15/2/2022).
Dikatakannya, berdasarkan hasil pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing (WGS) pasien COVID-19 di Kaltim, yang dikirim ke laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia diperoleh hasil yang mengejutkan. Yakni 4 sampel merupakan varian Omicron.
Dia juga menyebutkan, sampel yang dikirim tersebut berasal dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Kabupaten Berau dan Kota Bontang.
“Hasil WGS berasal dari lab FK UI didapatkan, 4 sampel merupakan varian Omicron. Sampel tersebut berasal dari Dinkes Kota Balikpapan sebanyak 1 sampel, Berau 1 sampel dan Bontang 2 sampel,” ungkapnya.
Andi Muhammad Ishak mengatakan, saat ini transmisi lokal semakin meluas di Kaltim, sehingga kasus penularan akan terus terjadi dengan angka yang fluktuatif.
“Transmisi lokal semakin meluas,” sebutnya.
Ditanya mengenai langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk menekan meluasnya penularan virus di tengah-tengah masyarakat dengan memberlakukan pengetatan PPKM, justru dirinya menegaskan bahwa, PPKM tidak pernah dihentikan dan masih terus berjalan, karena Instruksi Gubernur selalu diperpanjang.
“PPKM terus dilaksanakan, tidak pernah disetop. Karena InGub selalu diperpanjang, hanya saja implementasinya di kabupaten/kota yang perlu ditingkatkan,” imbuhnya.
Sementara itu, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kaltim yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Kaltim terus terjadi peningkatan dalam kasus harian.
Hari ini saja, Selasa, 15 Februari 2022 tercatat 1.333 kasus terkonfirmasi positif COVID-19. Kasus pasien dirawat juga melonjak, hari ini terdapat sebanyak 1.163 kasus. Sementara angka kesembuhan sangat kecil, yakni hanya 169 kasus dan 1 kasus meninggal.
Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tertinggi terjadi di Balikpapan, 565 kasus. Samarinda 265 kasus, Kukar 133 kasus, Kutai Timur 90 kasus, Bontang 84 kasus, Berau 64 kasus, Kubar 61 kasus, Penajam Paser Utara 44 kasus, Paser 25 kasus dan Mahakam Ulu 1 kasus. Sedang kasus meninggal terjadi di Kutai Timur sebanyak 1 kasus.
9 kabupaten/kota di Kaltim berada di zona merah. Hanya Kabupaten Mahakam Ulu yang masih berstatus zona kuning.
Penulis : Koko
Editor : M Jay