Rekrutmen Petugas Haji 2024, Kesehatan Jadi Syarat Utama

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur, Jaya Mualimin. (Ft: Koko)

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Rekrutmen petugas haji 2024 telah dimulai dengan pendaftaran secara nasional melalui Pusat Kesehatan Haji.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, menegaskan pentingnya persyaratan kesehatan sebagai prioritas utama. Dengan kuota yang terus meningkat,

Dinkes Kaltim akan melakukan sosialisasi di berbagai daerah untuk memastikan calon petugas memahami persyaratan yang harus dipenuhi.

“Rekrutmen petugas haji tahun ini dilakukan secara nasional dan terpusat di Pusat Kesehatan Haji. Kami akan melakukan sosialisasi untuk membantu calon peserta memahami apa saja yang perlu dipersiapkan, terutama terkait kesehatan,” ujarnya ditemui Senin (18/11/2024).

Pada tahun sebelumnya, Kaltim mengirimkan 36 petugas haji. Namun, seiring meningkatnya kuota haji 2024, jumlah rekrutmen diproyeksikan bertambah. Jaya menyebut, salah satu perhatian utama dalam seleksi adalah kesehatan calon petugas, yang harus memenuhi standar ketat.

“Calon petugas haji yang obesitas, dengan indeks massa tubuh (IMT) di atas 24 persen, atau memiliki riwayat penyakit jantung, tidak akan lolos seleksi. Petugas haji harus fit dan kuat karena mereka akan menghadapi kondisi cuaca panas dan situasi yang padat selama di Arab Saudi,” kata Jaya.

Dikatakannya, syarat kesehatan ini menjadi perhatian serius karena tugas petugas haji tidak hanya melayani jamaah, tetapi juga membutuhkan daya tahan tubuh yang prima. Selain itu, mereka juga harus mampu mengelola stres akibat situasi yang sering kali penuh tekanan di lapangan.

Calon petugas haji diminta mendaftar melalui akun pribadi masing-masing di Pusat Kesehatan Haji. Setelah itu, mereka akan menjalani serangkaian tes kesehatan dan pelatihan. Sosialisasi terkait prosedur ini akan dilakukan secara intensif oleh Dinkes Kaltim di beberapa kabupaten/kota untuk memastikan seluruh peserta siap menghadapi proses seleksi.

“Petugas haji adalah ujung tombak pelayanan bagi jamaah. Oleh karena itu, kami memastikan hanya yang memenuhi syarat kesehatan dan mental yang dapat lolos. Semakin banyak kuota, semakin besar tanggung jawab kami dalam memilih yang terbaik,” pungkasnya. (Adv/Oen/M Jay)

Share
Exit mobile version