MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kaltim memiliki cenderamata unik untuk tamu-tamunya, berupa kerajinan khas Kaltim, Seraong dan Anjat.
Tanpa disangka, cinderamata ini diminati oleh tamu-tamu. Bahkan, beberapa tamu memesan lebih banyak cinderamata untuk dijadikan oleh-oleh.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kaltim HM Syafranuddin mengatakan, Seraong adalah topi khas warga suku Dayak yang biasa digunakan warga pedalaman ketika beraktivitas di luar rumah. Sementara Anjat adalah tas khas Kaltim yang juga biasa digunakan oleh suku Dayak ketika beraktivitas.
Sejak dirinya menjabat sebagai Kepala Dinas dan menempati ruangan barunya, HM Syafranuddin mendesain ruang kerja dengan nuansa lokal. Banyak kerajinan khas Kaltim dipajang, yang nantinya akan diberikan kepada setiap tamu penting yang datang.
Selain Seroang dan Anjat, HM Syafranuddin juga menyimpan sejumlah cobek dan centong yang terbuat dari kayu ulin.
“Setiap pekan Seraong yang kami sediakan sekitar 25 biji, sedangkan cobek atau centong kayu ulin stoknya terbatas karena memang pembuatannya terbatas,” terangnya.
Menurut HM Syafranuddin, tujuannya untuk menampilkan kerajinan khas lokal Bumi Etam di ruang kerjanya adalah sekaligus sebagai upaya membantu dan mendorong semangat UMKM yang digandengnya.
“Kalau plakat atau kain batik itu sudah biasa, tapi Seraong dan Anjat atau kayu ulin ini khas Kaltim, tamu banyak yang suka. Bahkan diantara mereka malah ada yang memesan kembali produk hasil UMKM untuk dibawa pulang ke daerahnya, ” katanya.
Dia mencontohkan seperti saat menerima tamu kunjungan dari Kepala Perpustakaan Anri Dr Sumitro.
“Beliau sangat antusias, bahkan sebelum kami berikan, beliau bertanya lebih dulu cinderamata Seraong dan Anjat, ” imbuhnya. (Adv16/Koko/Oen)