MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Sistem pendidikan di Kaltim dinilai masih memprihatinkan. khususnya di daerah-daerah pedalaman, kurang tersentuh perhatian pemerintah.
Kondisi itu membuat banyak anak-anak usia sekolah yang akhirnya tidak melanjutkan sekolahnya. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari minimnya gedung sekolah, fasilitas dan sarana prasarana tak memadai.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Kaltim, Mimi Meriami. Dia mengaku sangat prihatin dengan sistem pendidikan di Kaltim.
Padahal, lanjut dia, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki anggaran APBD yang sangat besar. Termasuk alokasi anggaran yang diberikan untuk bidang pendidikan sangat besar, namun fakta di lapangan, banyak persoalan pendidikan yang bermunculan.
“Dari dulu kalau terkait masalah pendidikan ini selalu bermasalah. Artinya kita selalu berusaha dan menekankan kepada pemerintah, karena yang pasti APBD Kaltim ini sangat besar. Tapi kita sangat miris kalau sistem pendidikan kita itu masih ada yang memprihatinkan,” katanya.
Dikatakan, beberapa kabupaten yang hingga saat ini bidang pendidikannya memprihatinkan. Yakni Kabupaten Mahakam Ulu, Kutai Barat dan Kutai Timur.
“Perhatikan di Kubar, Mahulu, serta Kutim. Di sana banyak sekolah yang Saprasnya belum ada. Jadi itu perlu perhatian khusus dari Diknas,” ujarnya.
DPRD Kaltim, kata Mimi, akan terus melakukan pengawasan terhadap OPD terkait untuk benar-benar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terkait pendidikan di segala hal.
“Kami di Dewan juga akan terus mengawasi, membantu Diknas, karena bagaimana juga sekolah-sekolah kita seluruh Kaltim untuk bisa layak,” tandasnya. (Hk/M. Jay/Adv/DPRD Kaltim)