MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Vaksin DBD asal Kalimantan Timur (Kaltim) kini menjadi sorotan dunia, dengan klaim sebagai inovasi pertama yang berhasil menurunkan angka demam berdarah (DBD) secara signifikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, mengatakan, vaksin ini telah diujicobakan melalui proyek percontohan pada tahun 2023 dengan hasil yang sangat menggembirakan.
“Kita bangga karena vaksin DBD kita ini pertama di dunia. Dari 10 ribu anak yang divaksin, tidak ada satu pun yang dirawat atau terinfeksi DBD,” tegasnya.
Proyek tersebut dilakukan untuk menekan tingginya kasus DBD di Bumi Etam, yang sebelumnya rata-rata mencapai 100 kasus per 100 ribu penduduk. Berkat vaksin ini, wilayah yang sebelumnya berstatus zona merah kini berubah menjadi hitam, menandakan penurunan drastis dalam penyebaran kasus.
Tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, vaksin DBD ini juga menarik perhatian internasional. Dikatakan Jaya, rencananya, pada 16 Desember mendatang, delegasi dari Kerajaan Selangor, Malaysia, akan berkunjung untuk mempelajari lebih lanjut.
Hal ini menyusul apresiasi dari WHO dan pemberitaan positif oleh media internasional seperti BBC London. Selain Malaysia, beberapa provinsi lain di negara-negara dengan angka DBD tinggi juga menunjukkan minat yang besar terhadap inovasi ini.
Keberhasilan vaksin ini menjadi harapan baru bagi negara-negara dengan prevalensi tinggi demam berdarah. Dengan dukungan berbagai pihak, vaksin asal Kaltim ini diyakini dapat menjadi solusi global untuk menekan angka kematian akibat penyakit tersebut. (Adv/Koko/M Jay)