Mediaborneo.net, Samarinda – Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menegaskan komitmen kuat Pemerintah Provinsi Kaltim dalam mewujudkan swasembada pangan secara cepat dan terukur.
Hal ini disampaikannya sebagai tindak lanjut dari arahan langsung Kementerian Pertanian terkait percepatan pencapaian target swasembada pangan nasional.
“Kita gerak cepat setelah dari Kementerian Pertanian kemarin meminta kita untuk swasembada pangan. Awalnya target dua tahun, kemudian dipercepat menjadi satu tahun, lalu dimajukan lagi jadi enam bulan. Ini jelas menunjukkan bahwa kita harus segera bertindak,” ujar Seno Aji baru-baru ini.
Pemprov Kaltim telah mengidentifikasi sejumlah wilayah strategis untuk dikembangkan menjadi sentra produksi beras. Seno menegaskan bahwa laporan progres akan dilakukan secara mingguan guna memastikan akselerasi program berjalan sesuai rencana.
“Minggu depan, saya ingin sudah ada lahan-lahan yang secara nyata dapat dijadikan persawahan. Ini penting untuk memastikan pasokan beras Kaltim meningkat signifikan,” tegasnya.
Saat ini, dari target optimalisasi lahan (oplah) seluas 50 ribu hektare, baru sekitar 20 ribu hektare yang aktif digarap tahun ini. Sisanya, 30 ribu hektare, akan dipercepat pengerjaannya di sejumlah kabupaten seperti Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Timur (Kutim), dan Berau.
Strategi utama pemerintah bukan hanya ekstensifikasi lahan, tetapi juga optimalisasi lahan, menghidupkan kembali lahan sawah lama yang sempat tidak dimanfaatkan.
“Kalau bisa optimalisasi tanpa harus membuka hutan baru dan mengurus izin yang rumit, itu yang kita utamakan. Ini solusi tercepat,” katanya.
Optimalisasi lahan sendiri pernah dilakukan pada tahun 2016-2017 dan terbukti efektif. Kali ini, Pemprov akan melibatkan lintas sektor, mulai dari Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, Kementerian PUPR, hingga Balai Wilayah Sungai (BWS), agar sinergi pembangunan pertanian berjalan optimal.
Seno Aji mengajak seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait untuk bersatu padu mendukung program swasembada ini.
“Ini bukan sekadar target angka, ini soal kemandirian pangan daerah. Kaltim bisa, dan kita harus buktikan bersama-sama,” pungkasnya. (Koko/ADV/Diskominfo kaltim)
