MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Laila Fatihah mengingatkan kepada oknum nakal untuk tidak menimbun minyak goreng (Migor).
“Jangan ada pedagang nakal, yang memanfaatkan momen ini untuk kepentingan pribadi. Menjual paket di masyarakat, yang diperlukan minyak, tapi terpaksa harus beli yang lain karena ada sistem paket,” katanya baru-baru ini.
Saat sekarang ini, disebutkan Laila, ada beberapa toko yang memang sengaja melakukan sistem paket penjualan.
“Ini terjadi sekarang. Masyarakat terpaksa beli paketan. Makanya saya ingatkan, jangan sampai ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum untuk mencari keuntungan,” katanya.
Disinggung mengenai stok minyak goreng yang dimiliki Samarinda hingga saat ini, diakui Laila memang sangat minim, hingga harus mendatangkan dari luar pulau. Yang mana, tentu akan berdampak pada waktu proses pengiriman sebelum didistribusikan ke masyarakat.
“Sebenarnya yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan itu sampai 2 Minggu barang yang kita pesan dari Surabaya itu datang. Nantinya kita mengambil barangnya di Balikpapan,” terangnya.
“Yang didatangkan dari Surabaya ini ada 2 macam, ada minyak curah, minyak yang Rp 13 ribuan, ada yang premium dan sederhana. Tinggal masyarakat yang memilih mau yang mana. Tapi ingat, kalau mau harga Rp 13.500 per liter atau Rp 14.000 per liter tetap ada pembatasan pembelian, tidak bisa per orang beli 5 liter,” katanya.
Sedangkan terkait dengan kehigenisan minyak goreng curah yang juga akan didistribusikan, Laila mengakui, resiko tersebut bisa saja ada. Karena pengemasan menggunakan cara manual.
“Kalau kita kemas sendiri pakai plastik, ini resiko tidak higienis besar,” katanya. (Advetorial)
Penulis : Koko
Editor : M Jay