MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Awal tahun 2022 silam, Walikota Samarinda Andi Harun menyampaikan wacananya pembangunan beberapa pintu air untuk mengatasi banjir di Kota Samarinda. Namun sampai saat ini wacana tersebut belum terealisasikan.
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Eko Elyasmoko mengatakan, wacana tersebut sudah lama juga didengar oleh pihaknya.
“Sampai saat ini kami belum diberi bahannya dan teknis pembangunan pintu air tersebut, tapi kalau cuma wacana sudah kami dengar, ” ujarnya.
Politisi dari partai Demokrat ini menyebutkan, sebenarnya di beberapa titik telah dipasang pintu air untuk menangkal banjir. Salah satunya berada di depan rumah jabatan Walikota Samarinda.
Namun keberadaan pintu air itu dinilai tidak maksimal dan tidak mampu mengurai genangan air.
“Seperti di depan rumah jabatan Walikota, di situ kan ada pintu air, tapi debit air yang mau di buang lebih tinggi, akibatnya air tidak bisa keluar, ” katanya.
“Dengan adanya pembangunan, mudah-mudahan dari simpangan Lembuswana sudah mulai cepat turun, cuma tidak mengurai banjirnya, hanya mengurangi rasio jam waktunya saja, ” katanya lagi.
Dia menambahkan, setiap perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, juga perlu diketahui oleh DPRD Samarinda. Sehingga setiap pembangunan akan berjalan dengan matang dan terencana yang disuport dengan anggaran dan pengawasan dari DPRD.
“Saya pribadi meminta perencanaan agar semua itu sudah diplot, karena kami wajib juga tahu bahwa apa yang dilakukan? Berapa waktu yang diperlukan untuk pengerjaan? Sehingga kalau ke depan teknisnya di Pemkot dan kita hanya pengawasan saja, ” tandasnya. (Adv/Koko/Oen)