MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Satu bidang yang memiliki peran vital di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kaltim adalah Bidang Alih Media.
Namanya Akbar, satu-satunya staf di bidang Alih Media yang ada di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kaltim.
Setiap harinya lebih banyak menjalankan aktivitasnya di dalam ruangan tertutup mirip seperti ruang foto studio berukuran 2 x 2. Perangkat dan peralatan kerja mirip dengan studio, kamera besar, komputer dan sebagainya.
Dalam ruangan tersebut juga terdapat puluhan CD berisi buku-buku maupun dokumen penting yang telah di alih mediakan, dari awalnya berupa buku, kini menjadi buku digital. Selain itu, banyak buku-buku koleksi yang usianya sudah tua, buku sejarah dan buku langka.
Untuk diketahui, Alih Media ini berperan untuk mengalih mediakan koleksi langka sebagai upaya untuk melindungi seluruh koleksi buku maupun dokumen penting yang ada di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kaltim.
Selain itu tugasnya adalah melindungi informasi dalam proses mengalih mediakan dari bentuk buku menjadi bentuk digital, mengidentifikasi berbagai kerusakan pada koleksi buku maupun dokumen.
Langkah pengerjaannya, Alih Media akan melakukan pengumpulan dan seleksi bahan pustaka yang akan dialih mediakan, selanjutnya mengecek kondisi fisik buku atau dokumen, dilanjutkan dengan pengambilan gambar dan editing.
“Yang dihadapi dalam melakukan alih media ini selain harus dilakukan secara berhati-hati, penuh ketelitian, juga kita harus fokus. Jangan sampai ketika proses pengambilan gambar dan editing ada bagian-bagian, misalnya huruf yang hilang dan sebagainya, ” kata Akbar.
Hal itu juga diamini oleh Plt Kepala Bidang Deposit, Pelestarian, Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan Daerah Kaltim Patimah Irni menyebut, bidang kerja yang dibawahinya ini sedikit terkendala dalam melaksanakan tugasnya.
“Yang saat ini menjadi kendala kami di sini adalah dalam melakukan alih media koleksi langka ini memerlukan tambahan perangkat komputer, sehingga proses alih media lancar. Selain itu, juga perlu tambahan Pustakawan yang ahli dalam bidang Alih Media. Karena selama ini tenaga Alih Media yang ada di sini hanya satu orang, sementara tugas dan pekerjaannya sangat banyak dan vital. Harapan kami ini bisa ditambah, ” imbuhnya. (Adv19/Koko/Oen)