MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Beberapa kali kesempatan dalam agenda penting DPRD Kaltim, seperti pelaksanaan rapat Paripurna, ada saja Anggota DPRD Kaltim yang tak hadir. Hal ini menjadi perhatian Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud.
Diakuinya, dalam beberapa kali pelaksanaan rapat Paripurna masih ada anggotanya yang berhalangan hadir. Hal itu dikarenakan semakin dekatnya tahun politik, sehingga banyak Anggota DPRD Kaltim yang kembali ke Daerah Pemilihannya (Dapil). Selain itu, ada kegiatan kerja yang dilaksanakan di luar daerah.
“Memang banyak yang bentur, karena sudah masuk tahun politik, banyak kemabali di Dapil,” ungkapnya.
Kedepan, lanjut Hasanuddin Mas’ud dirinya berharap ada perhatian lebih untuk Anggota DPRD Kaltim, khususnya dalam hal nomenklatur terkait pemberian operasional.
“Kalau mau saya, setiap Anggota Dewan yang Paripurna maupun RDP diberi transport. Tapi kami tidak ada nomenklatur itu, sehingga beberapa Anggota Dewan harus bolak-balik dari Dapil masing-masing,” ujarnya.
“Contoh dari Dapil Baikpapan lewat jalan tol itu PP (pulang pergi, red) Rp 500 ribu. Sedangkan Paripurna pagi dan malam. Ini sudah kami usulkan, tetapi belum ketemu nomenklaturnya itu. Kalau periode sebelumnya, ada yang hadir diberi ongkos transport,” sambung Hasanuddin Mas’ud.
Terkait sanksi yang diberikan kepada Anggota DPRD Kaltim yang sering tidak hadir dalam kegiatan penting kedewanan, pihaknya sendiri telah membuat aturan dan sudah dilaksanakan. “Bagi Dewan yang tidak hadir hanya diberi teguran dari Fraksi masing-masing. Makanya sekarang dibuatkan reward kepada yang rajin hadir,” pungkasnya. (Hk/M. Jay/Adv/DPRD Kaltim)