Erau 2024, Perayaan Budaya di Tengah Tahun Politik

Erau 2024, Perayaan Budaya di Tengah Tahun Politik
Sumber foto Google

MEDIABORNEO.NET, KUKAR – Perhelatan Erau 2024 akan digelar dengan meriah, meski berada di tengah tahun politik yang penuh tantangan. Hal ini disampaikan M. Agus Syarifudin, yang telah menjadi panitia selama tiga tahun.

Dia menekankan pentingnya pelestarian budaya dan seni lokal Kutai Kartanegara dalam setiap pelaksanaan Erau.

“Setiap tahun, pelaksanaan Erau selalu ada perbedaan. Pada tahun 2022, kita masih dibayangi akhir pandemi COVID-19, sehingga acaranya tidak bisa besar. Namun, sejak 2023 hingga tahun ini, acara semakin meriah,” ujarnya.

Tidak hanya menjadi simbol pelestarian budaya, Erau juga diharapkan memberikan dampak luas bagi komunitas budaya dan ekonomi setempat. Tahun ini, dengan IKN (Ibu Kota Nusantara) yang telah resmi ditetapkan di Kaltim, perayaan ini menjadi semakin relevan.

“Tujuan Erau bukan hanya melestarikan seni budaya Kutai Kartanegara dan kearifan lokal, tetapi juga mendukung perkembangan ekonomi dan budaya yang sejalan dengan pembangunan IKN,” kata M. Agus.

Kesultanan Kutai Kartanegara turut mengambil peran penting dalam Erau. Sesuai dengan peraturan daerah tentang pelestarian tradisi Kesultanan Ing Martadipura, Kesultanan bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam menjaga dan memajukan tradisi ini.

“Dengan adanya perda tersebut, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk ikut memajukan budaya kita. Ini sangat sejalan dengan tujuan pemerintah untuk memajukan kebudayaan lokal,” jelasnya.

Menariknya, bukan hanya Kutai Kartanegara yang terlibat dalam pelestarian budaya. Daerah lain di Kaltim, seperti Paser dan Berau, juga memiliki peran dalam menjaga adat dan tradisi masing-masing. Kolaborasi budaya ini menjadikan Kaltim sebagai daerah yang kaya akan warisan budaya yang harus terus dijaga.

Perhelatan Erau 2024 akan berlangsung mulai 21 hingga 29 September dengan dua acara utama: acara sakral dan acara seremonial.

“Dua hari lagi, Insya Allah, kita akan melaksanakan pembukaan. Selain itu, akan ada expo dan pameran yang digelar di Lapangan Parkir Rondodemang, Tenggarong, serta pentas seni budaya sepanjang Erau berlangsung,” terang M. Agus.

Tak ketinggalan, permainan tradisional juga akan menjadi bagian dari acara ini, menambah semarak dan kekayaan budaya yang ditampilkan.

Dengan sejarah panjang yang dimiliki Kutai Kartanegara, Erau terus menjadi simbol kebanggaan masyarakat sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun internasional. Diharapkan, sinergi antara Kesultanan dan pemerintah daerah dapat terus menjaga kelestarian budaya ini untuk generasi mendatang. (Koko/M Jay)

Share