MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Dengan banyaknya pengalaman PT Listrik Kalimantan memasang listrik PLTS di beberapa OPD di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kaltim tak ragu lagi untuk segera mengikuti jejak OPD lain yang telah lebih dulu menggunakan listrik dari PLTS.
“Sebelumnya kami kan juga sudah meminta advice dari Dinas ESDM dan mereka merekomendasikan untuk kami berkomunikasi dengan PT Listrik Kalimantan ini, sehingga kami tidak khawatir,” ujarnya baru-baru ini saat ditemui Mediaborneo.net.
Ivan sapaan akrab mantan Kepala Biro Administrasi dan Pimpinan Setdaprov Kaltim ini menyebut, PT Listrik Kalimantan telah melakukan pemasangan listrik PLTS pada sejumlah OPD.
“Yang sudah mereka pasang itu di Dinas Kehutanan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Bapenda, Disnakertrans dan beberapa lainnya. Tentunya sudah ada pengalaman,” ujarnya.
Berdasarkan penjelasan yang disampaikan oleh pihak PT Listrik Kalimantan kepada dirinya, Ivan mengatakan, alat PLTS yang akan digunakan untuk dua gedung di bawah naungannya, yakni gedung Perpustakaan Daerah dan gedung Kearsipan memakai alat yang berupa sistem saja.
Kendati demikian, ketika cuaca tidak panas atau sedang hujan, listrik yang tersimpan pada PLTS masih tetap ada.
“Nantinya kita pakai alat yang bisa menyimpan stok listrik ketika cuaca sedang hujan, tapi berjangka waktu. Kalau yang bisa tahan lama tanpa cahaya matahari, itu harus menggunakan alat sendiri dan harganya lebih mahal, sedangkan kita hanya memakai sistem saja karena kan untuk pemakaian separuh saja. Nantinya akan dibuat sistem on grid, jadi bisa dialihkan ke listrik PLN,” katanya.
Sebelumnya, Pemprov Kaltim telah berkomitmen menekan emisi gas rumah kaca dengan pengguna energi fosil di gedung kantor OPD di lingkup Pemprov Kaltim.
Pemasangan listrik PLTS sendiri telah dilakukan oleh banyak OPD sejak tahun 2020 silam secara bertahap.
Namun dari beberapa OPD ada juga yang belum memasang listrik PLTS dikarenakan beberapa kendala, diantaranya ada rencana gedung yang akan direnovasi, sistem kelistrikan belum mendukung, kapasitas PLTS kecil hingga akses atap gedung yang sempit dan sulit. (Adv18/Koko/M Jay)