MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Abdul Rohim mengungkap, setiap harinya pihaknya banyak menerima keluhan dari pedagang Pasar Pagi yang dipindahkan ke beberapa lokasi, lantaran adanya revitalisasi pasar tersebut oleh Pemkot Samarinda.
“Hampir setiap hari pedagang berkekeluh kesah soal omzet menurun drastis, baik di Segiri Grosir dan Sungai Dama,” ungkapnya belum lama ini.
Dia menyebut, sebagian besar pedagang hidup dari hasil keuntungan jualannya. Sehingga, dengan menurunnya omzet penjualan juga akan berdampak pada perekonomian keluarganya.
“Ada pedagang Pasar Pagi yang hidupnya dari hasil keuntungan hari itu juga, ini jadi catatan sendiri. Kalau pasar Sungai Dama itu beberapa waktu lalu kita saksikan pedagangnya hanya bisa ngobrol, karena tidak ada pembeli. Masalah lain, di pasar lainnya, kata pedagang kalau sekali pembeli datang besok tidak datang lagi, karena tidak nyaman dengan parkir overload,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas mengatakan, terkait pedagang Pasar Pagi yang pindah ke Sungai Dama adalah pilihan para pedagang tersebut. Karena sebenarnya dari Dinas Perdagangan sendiri sejak jauh hari telah menawarkan tempat di Segiri Grosir.
“Kita wanti wanti supaya di Segiri, jadi satu, enak juga memobilisasi. Tapi mereka cenderung ke Sungai Dama. Padahal sudah saya siapkan Sungai Dama lama masuk ke situ. Tapi apa boleh buat, keluhan kami terima semua, ini masih terus dilakukan perbaikan,” terangnya.
Terkait dengan lahan parkir, Marnabas menyebut, Wali Kota bersama dengan pihaknya sudah menyiapkan lahan parkir, sehingga Maret mendatang sudah bisa digunakan.
“Saya dengan pak Wali minta dibuat parkir, Maret sudah disetujui, dan di dalamnya sebagainya sudah kami siapkan,” imbuhnya. (Adv/Koko/M Jay)