Berikan Pemahaman dan Proses Penulisan Hingga Penerbitan Buku, Dispusip Samarinda Gelar Workshop

MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Samarinda menggelar kegiatan Workshop Perbukuan dan Kepenulisan, di Aula Gedung Dispusip Samarinda, Kamis (9/3/2023).

Kegiatan yang mengangkat tema “Aspek Kualitas Buku, Teknis ISBN, Serta Problematik Sertifikasi, Kelas Menulis dan Buku Antologi” tersebut menghadirkan sejumlah narasumber penggiat literasi Kota Samarinda. Mereka adalah Inni Indarpuri, yang merupakan penulis fiksi. Dadang Ari Murtono, seorang pengarang dan penyair. Muhammad Sarip, seorang sejarahwan. Inui Nurhikmah, seorang pengarang dan penulis fiksi serta Fatih Noktural, seorang penulis blog.

Puluhan peserta dari berbagai kalangan antusias mengikuti kegiatan hingga akhir.

Mewakili Kepala Dispusip Kota Samarinda, Kepala Bidang Minat Baca Dispusip Samarinda Abdul Samad membuka resmi kegiatan workshop.

Abdul Samad mengatakan, untuk menghasilkan sebuah buku yang berkualitas, tidak cukup hanya dengan memberi label ISBN.

ISBN sendiri singkatan dari International Standard Book Number. ISBN berupa deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk, seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit. Setiap nomor memberikan identifikasi unik untuk setiap terbitan buku dari setiap penerbit, sehingga keunikan tersebut memungkinkan pemasaran produk yang lebih efisien bagi toko buku, perpustakaan, universitas maupun distributor.

Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit, yang berada di wilayah Indonesia dan Katalog Dalam Terbitan (KDT).

“Buku yang berkualitas tidak hanya cukup diberi label ISBN saja, namun perlu adanya pemahaman yang mendasar terkait apa dan bagaimana sebuah proses penulisan buku itu berlangsung hingga pada penerbitannya,” terangnya.

Melalui kegiatan workshop, diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan, bahwa perpustakaan sebagai wadah berliterasi dan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat. Termasuk dalam penulisan karya buku, yang harus berorientasi pada kualitas dan definisi buku yang sebenarnya. (Adv DPK Kaltim/Koko/M Jay)

Share