Mediaborneo.net, Samarinda – Dalam upaya memperkuat ketahanan ekonomi dan pangan di Kalimantan Timur, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menegaskan pentingnya pemanfaatan aset koperasi lama di desa-desa untuk dikembangkan menjadi koperasi desa yang lebih aktif dan produktif.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Rapat Koordinasi Percepatan Pembentukan Koperasi Desa, Senin (19/5/2025).
Di Kaltim, Seno Aji mengatakan bahwa seluruh aset koperasi lama yang masih berada di wilayah desa harus segera diinventarisasi dan dialihkan pemanfaatannya untuk kepentingan koperasi desa/kelurahan Merah Putih.
“Kalau itu aset ada di desa masing-masing, maka Pemprov akan berurusan dengan Bupati dan Wali Kota. Setelah tanggal 12 Juli, ketika semua koperasi desa sudah terbentuk, kami akan segera menginisiasi pemanfaatan aset tersebut,” ujar Seno Aji, ditemui usai mengikuti Rapat.
Guna mempercepat proses ini, Seno Aji menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi intensif dengan seluruh notaris di Kalimantan Timur. Dalam waktu seminggu hingga dua minggu ke depan, kesepakatan pembentukan koperasi akan dipercepat dengan biaya administrasi sebesar Rp2,5 juta.
“Kita sudah diskusi dengan semua notaris, mereka siap. Maka tanggal 24 Mei kita jalankan sampai akhir Juni nanti,” katanya.
Langkah ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi desa yang akan menjamin kemandirian serta kesejahteraan masyarakat.
Lebih dari 400 koperasi di desa sudah siap mengikuti transformasi ini, dengan proses perubahan struktur yang akan dilakukan melalui musyawarah desa (mubdes).
Seno Aji juga menekankan pentingnya kegiatan koperasi desa yang produktif, termasuk pemanfaatan pinjaman sebesar Rp3 miliar dari BRI dengan bunga rendah.
“Dengan adanya pembiayaan murah, koperasi desa bisa jadi ujung tombak ketahanan pangan. Ini bukan hanya tentang ekonomi, tapi juga kedaulatan desa,” tutup Seno Aji. (Oen/ADV/Diskominfo Kaltim)