MEDIABORNEO.NET, SAMARINDA – Komisi III DPRD Kota Samarinda menggelar hearing bersama BPBD Kota Samarinda, membahas potensi-potensi bencana yang rawan terjadi di Samarinda, dilaksanakan di Kantor DPRD Samarinda, Selasa (22/2/2022).
Anggota Komisi III DPRD Samarinda Muhammad Novan Syahronny mengungkap beberapa poin penting yang menjadi pembahasan utama pada hearing tersebut.
“BPBD juga sudah menyampaikan tugas-tugas yang sudah mereka laksanakan. Seperti penanganan COVID-19, penanganan bencana banjir dan bencana longsor yang terjadi di Samarinda. Jadi terkait penanganan semua itu, perlu korelasi yang mereka sampaikan kepada kami masalah yang ada,” kata Novan, ditemui usai mengikuti hearing, Selasa (22/2/2022).
Dia melanjutkan, dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh BPBD Samarinda, secara otomatis harus didukung dengan anggaran yang cukup. Terlebih saat ini, Samarinda acap kali mengalami bencana longsor yang terjadi di beberapa wilayah dan menjadi daerah langganan banjir.
Tidak hanya itu saja, tambah Novan, gelombang pandemi COVID-19 yang terjadi di Samarinda seperti sekarang, berdampak pada meningkatnya aktivitas kegiatan operasional BPBD. Sementara, khusus untuk kendaraan operasional mobil ambulans dan mobil jenazah banyak yang sudah tidak layak digunakan.
“Usulan mereka soal anggaran untuk penanggulangan bencana. Salah satunya, peralatan. Mereka membutuhkan tenda pengungsian, mobil ambulans dan mobil jenazah. Nah mobil ini untuk mengangkut pasien atau jenazah COVID, tapi bisa juga difungsikan untuk penanggulangan korban bencana jika terjadi bencana alam,” beber dia.
Dia menambahkan, BPBD Samarinda juga menyampaikan kebutuhan anggaran untuk penanganan bencana yang terjadi secara rutin.
“Penanganan banjir yang sifatnya rutin ini sudah jadi agenda daerah, di banyak titik tertentu. Sehingga mereka meminta dukungan dari DPRD untuk bisa mensuport untuk usulan-usulan ini. Tentunya bagi kami, ini akan kami upayakan,” pungkas dia. (Advetorial)
Penulis : Koko
Editor : M Jay
